DPR RI mengadakan audiensi dengan komisioner KPU terkait anggaran Pemilu 2024 pada Senin (6/6). Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin Menilai peran DPR sangat penting dalam mengawasi anggaran dan jalannya pemilu agar lebih efektif.
"DPR melalui Ibu Puan selaku Ketua DPR dengan firm menyatakan Pemilu 2024 akan berjalan sesuai waktunya. Pernyataan ini langkah yang patut diacungi jempol, karena memastikan tidak ada pengunduran atau penundaan pemilu," ujar Alvin dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2022).
Alvin juga mengapresiasi pernyataan Puan yang meminta agar anggaran Pemilu 2024 dilakukan secara efektif dan efisien. Menurutnya, pesan itu sesuai dengan fungsi DPR terkait pengawasan budgeting.
"DPR menunjukkan fungsinya sebagai lembaga yang bertugas mengawasi uang rakyat. Pelaksanaan Pemilu serentak 2024 menghabiskan dana yang tidak sedikit, oleh karena itu concern dan perhatian dari DPR terhadap KPU ini begitu penting," ujarnya.
KPU sebelumnya mengajukan anggaran sebesar Rp 86,26 triliun untuk Pemilu 2024. Namun KPU merevisi anggaran Pemilu dan dirasionalisasikan menjadi Rp 76,6 triliun supaya tidak terlalu besar.
DPR menyetujui anggaran Pemilu 2024 setelah KPU melakukan rasionalisasi anggaran. Alvin mengatakan DPR telah berkontribusi terhadap efisiensi anggaran Pemilu 2024.
"Dana pemilu yang sudah disepakati ini menjadi salah satu bukti adanya itikad baik DPR yang sudah terlibat dalam rasionalisasi anggaran dari Rp 86 triliun ke Rp 76 triliun, tapi di sisi lain juga mengakomodir kebutuhan KPU untuk kesuksesan penyelenggaraan Pemilu," imbuhnya.
Alvin menilai pernyataan Puan terkait sosialisasi Pemilu yang perlu digencarkan sebagai bentuk kepedulian kepada rakyat.
"DPR menunjukkan bentuk kepedulian pada rakyat dengan menaruh perhatian pada sosialisasi pemilu serta simulasi Pemilu," tutur Alvin.
Lulusan master University of Leicester ini menilai sosialisasi dan pelaksanaan simulasi Pemilu cukup penting. Apalagi, lanjut Alvin, Pemilu 2024 akan banyak diikuti oleh pemilih pemula yang datang dari kalangan muda.
"Sosialisasi sangat dibutuhkan karena pada Pemilu 2024, hampir 60 persen pemilih dari kalangan milenial dan gen-z. Jadi penyuluhan ini sangat bermanfaat untuk mengedukasi para pemilih pemula," ucap Alvin.
Audiensi KPU dan DPR
Diberitakan sebelumnya, saat bertemu dengan komisioner KPU di Gedung DPR, Jakarta (6/6), Ketua DPR RI Puan Maharani sudah menegaskan penyelenggaraan Pemilu akan berlangsung sesuai jadwal. Ia juga mengingatkan mengenai efektivitas anggaran Pemilu 2024.
"Anggaran Pemilu 2024 agar dilakukan secara efektif dan efisien serta dimaksimalkan sesuai dengan kebutuhan sejak dimulainya tahapan pemilu yang akan dimulai sesuai dengan jadwal yang ada yakni 14 Juni 2022," kata Puan.
Lebih lanjut, Puan juga menekankan mengenai akurasi dan pemutakhiran data pemilih untuk dilakukan secara akuntabel. Pemerintah bersama penyelenggara Pemilu disebut harus memastikan kemudahan masyarakat untuk dapat mengakses data pemilih agar dapat menggunakan hak pilihnya.
"KPU agar melakukan sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat untuk melaporkan perubahan data kependudukan dan melaporkan jika ada kesalahan pendataan pemilih," pungkasnya.
(ega/ega)