Private party yang digelar di sebuah rumah di sebuah perumahan di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, digerebek polisi. Pihak kepolisian menggerebek pesta tersebut setelah mendapatkan keluhan dari warga setempat.
Pesta itu digelar pada Sabtu (4/6) malam hingga Minggu (5/6) dini hari. Polisi menepis pesta tersebut adalah 'pesta bikini', tetapi tidak menampik beberapa peserta pesta nyebur ke kolam renang yang ada di rumah tersebut.
"Polisi mendapat informasi ada kegiatan party atau pesta yang dihadiri oleh jumlah peserta yang cukup banyak. Hampir 200 orang di antaranya kebanyakan adalah dari kawula muda," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan kepada wartawan, Selasa (7/6).
Polisi melakukan pendataan hingga tes urine terhadap pengunjung yang datang. Dalam penggerebekan itu polisi mendapatkan sejumlah temuan.
Tak Ada Temuan Narkoba
Pihak kepolisian melakukan tes urine terhadap para pengunjung private party tersebut. Polisi juga melakukan penggeledahan untuk mencari tahu apakah ada narkoba dalam pesta tersebut, tetapi hasilnya nihil.
"Acara dibubarkan kemudian terhadap para peserta party tersebut dilakukan tes urine. Hasilnya tidak ditemukan adanya penggunaan narkoba," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan kepada wartawan, Selasa (7/6).
Hal senada dikemukakan oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa. Mukti mengatakan pihaknya tidak menemukan ada narkoba dalam pesta yang dihadiri ratusan orang itu.
"Kalau masalah narkoba nggak ada," kata Mukti.
Ada Temuan Minuman Keras
Terpisah, Kasat Rskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan pihaknya menemukan adanya sejumlah minuman keras dalam pesta privat itu. Beberapa di antaranya sedang berenang.
"Di sana memang terdapat pesta di dalam suatu rumah, ada minuman keras juga," kata Yogen.
Ada yang Mandi di Kolam Renang
Polisi menepis bahwa private party tersebut adalah sebuah pesta bikini. Akan tetapi, polisi menemukan adanya beberapa peserta yang mandi di kolam renang di rumah tersebut.
"Kemudian di sana ada kolam renang, beberapa orang sudah nyebur-nyebur di dalam juga," ujar Yogen.
Baca di halaman selanjutnya: temuan alat kontrasepsi.
Simak juga 'Kata Pakar Sosiolog Soal Geliat Prostitusi Online via Aplikasi':
(mei/dhn)