Pangdam Jaya Ingatkan Tanggung Jawab Anak Muda Jaga Eksistensi NKRI

Pangdam Jaya Ingatkan Tanggung Jawab Anak Muda Jaga Eksistensi NKRI

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 25 Mei 2022 10:44 WIB
Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto
Mayjen Untung Budiharto (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto menggelar acara 'Ngopi Bareng' bersama keluarga besar TNI. Dalam agenda ini, dia juga memaparkan pentingnya menjaga eksistensi persatuan bangsa dan mewariskannya kepada generasi muda.

Agenda 'Ngopi Bareng' ini digelar di Markas Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (25/5/2022) pagi. Acara juga diikuti sejumlah purnawirawan TNI.

Mayjen Untung Budiharto mengatakan keluarga besar TNI mewarisi semangat membangun bangsa secara turun-temurun. Dia menyebut semangat itu harus diwariskan dan diteruskan kepada generasi muda untuk menjaga keutuhan NKRI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sekarang ini berdiri di depan Bapak, Ibu sekalian yang semuanya mewarisi gen, mewarisi semangat dari orang tua kita, dari Bapak/Ibu sekalian yang telah membangun NKRI ini sehingga sampai saat ini. Tentu saja kita sebagai generasi muda punya tanggung jawab untuk meneruskan bagaimana eksistensi bangsa dan negara ini akan terus berlanjut dan kita juga harus menyiapkan generasi yang akan datang agar mempunyai kemampuan untuk menjaga NKRI ini dengan baik," kata Mayjen Untung Budiharto dalam sambutannya.

Untung menyebut konflik dan masalah akan selalu terjadi, baik itu secara internasional maupun regional. Dia mengatakan menjaga eksistensi bangsa merupakan tanggung jawab bersama.

ADVERTISEMENT

"Karena kita tahu dinamika dunia saat ini yang bener-bener tidak ada satu menit pun, tidak ada satu detik pun dunia itu aman. Selalu akan ada konflik selalu akan ada masalah-masalah baik itu secara Internasional, regional, domestik dan tentu saja di tempat kita sendiri," ujarnya.

"Tetapi menjadi tanggung jawab kita semuanya untuk selalu mempertahankan persatuan kesatuan agar eksistensi bangsa dan negara Indonesia bisa kita pertahankan, bisa kita wariskan kepada generasi muda agar nantinya mewarisi Indonesia yang aman sejahtera bagi kita semuanya," lanjutnya.

Dia mengatakan keluarga besar TNI berperan sebagai garda depan untuk membangun kebersamaan dan kerja sama di Indonesia. Peran tersebut menjadi tantangan karena Indonesia penuh dengan perbedaan suku, agama, dan bahasa.

"Kita keluarga besar TNI menjadi garda depan untuk merajut kebersamaan untuk merajut kerja sama, kolaborasi dalam pembangunan di Indonesia ini, kita selalu paham bahwa negara kita memang di desain atas perbedaan tidak ada satupun kita yang sama, mulai dari Aceh sampai ke Papua baik itu bahasa, baik itu agama, baik itu, suku, kita semuanya beda tidak ada yang sama," tuturnya.

Lihat juga video '25 Anggota Sadar NII Organisasi Terlarang, Kembali ke Pangkuan NKRI':

[Gambas:Video 20detik]



Dia mengatakan keluarga besar TNI berkewajiban mempertahankan dan menjaga eksistensi bangsa. Dia kembali menegaskan keluarga besar TNI juga harus menyiapkan generasi muda agar mampu mempertahankan NKRI di masa mendatang.

"Kalau kita tidak bisa mempertahankan Indonesia kita pun akan mendengar Indonesia tidak ada lagi. Oleh karenanya kewajiban kita untuk menjaga eksistensi dan sekali lagi kita menyiapkan generasi muda untuk mampu mempertahankan NKRI di masa yang akan datang," ucapnya.

Selain itu, Untung membeberkan sejumlah tugas TNI, salah satunya mengantisipasi bahaya radikalisme. Dia menyebut paham radikal menyasar di segala sektor, dari tempat ibadah hingga tubuh TNI sendiri.

"Kita juga diperintahkan untuk mengamankan obyek vital, kita juga diperintahkan untuk siap mengatasi darurat bencana baik itu banjir maupun seperti COVID yang kita rasakan, kita juga ditugaskan saat ini untuk mengantisipasi bahaya radikalisme," katanya.

"Nah ini yang perlu kita bahas bersama-sama radikalisme itu hidup di seluruh sektor, bukan hanya pesantren atau tempat-tempat ibadah yang menjadi target radikalisme tapi dia juga datang ke tempat-tempat kita ke tempat barak-barak Indonesia, ke tempat mungkin Bapak, Ibu sekalian. Oleh karenanya, benteng Pancasila menjadi begitu kuat menjadi sesuatu yang harus kita yakini kebenarannya untuk membentengi radikalisme," tambahnya.

Untung mengatakan upaya yang telah dilakukan untuk mengantisipasi paham radikal adalah pembentukan Kampung Pancasila. Dia menyebut ada 88 Kampung Pancasila tersebar di wilayah DKI Jakarta.

"Kita memiliki Kampung Pancasila ada 88 Kampung Pancasila di seluruh DKI ini, setiap kelurahan punya Kampung Pancasila," ujarnya.

Dia meminta keluarga besar TNI di seluruh daerah memperkuat fungsi Kampung Pancasila. Dia mengatakan ada banyak hal yang digelorakan dalam kehidupan ber-Pancasila di Kampung Pancasila.

"Kami mohon untuk keluarga besar TNI yang ada di daerah di desa-desa juga memperkuat fungsi Kampung Pancasila karena di situlah kehidupan ber-Pancasila, toleransi bekerja sama, saling membantu, itu benar-benar digelorakan, bagaimana cinta negara melalui mencintai kampungnya sendiri, itu juga digelorakan di Kampung Pancasila," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads