Penunjukan Luhut Dinilai Puncak Kekesalan Jokowi
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade melihat Jokowi tengah dalam puncak kekesalan terhadap menteri-menteri di bidang minyak goreng. Oleh sebab itu, Jokowi menunjuk Luhut untuk mengurus minyak goreng.
"Keputusan Presiden Jokowi itu menunjukkan presiden sudah dalam puncak kekesalannya dengan menteri-menteri yang mengurusi minyak goreng, sehingga akhirnya dipakai ilmu 'L4', 'Luhut lagi Luhut lagi'. Jadi ini kekesalan dan kemarahan presiden terhadap menteri-menteri yang urus ini sehingga akhirnya Pak Luhut ditugaskan, pasti ada pro-kontra," kata Andre saat dihubungi, Selasa (24/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre mengingatkan Luhut bahwa persoalan minyak goreng bukan perkara mudah. Menurutnya, butuh konsistensi, ketegasan, dan nyali untuk menyelesaikan permasalahan minyak goreng.
"Urusan minyak goreng urusannya nggak urusan sederhana, soal ketegasan. Kedua, soal konsistensi menegakkan aturan; ketiga, soal nyali; nah mudah-mudahan Pak Luhut bisa menyelesaikan permasalahan minyak goreng, meski akan terjadi perdebatan pro dan kontra di publik kenapa 'L4' lagi gitu lo," katanya.
Luhut Dinilai Tuntaskan Masalah
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Golkar Nusron Wahid yakin Luhut bisa menyelesaikan polemik minyak goreng. Bagi Nusron, sejumlah tugas yang pernah diemban Luhut tuntas.
"Hampir semua penugasan yang diberikan Presiden kepada Menko Marves Luhut Pandjaitan, done dan delivered. Kita berharap agar harga minyak goreng kembali stabil, curah Rp 14.000 dan kemasan sederhana Rp 16.000. Saya yakin Pak Luhut bisa mengatasi itu dengan jam terbang, pengalaman dan jejaring yang dimiliki," kata Nusron kepada wartawan, Selasa (24/5).
Dia juga bicara soal Luhut yang lagi-lagi diberi tugas khusus oleh Jokowi. Nusron menilai hal tersebut harus dihormati.
"Siapa pun yang ditugasi pemerintah untuk mengurus minyak goreng kita harus hormati. Jangan lihat siapa orang yang menjalankannya dan mendapat tugas dari Bapak Presiden. Lihat hasil dan kinerjanya. Itu yang penting," katanya.
'Menko Minyak Goreng'
Partai Demokrat menyoroti penunjukan kembali Luhut untuk membereskan permasalahan di kabinet. Demokrat menyentil dengan sebutan 'Menko Minyak Goreng'.
"Satu sisi, hak prerogatif Presiden sebenarnya, untuk menugaskan siapapun untuk bisa membereskan permasalahan di kabinet. Terutama yang berdampak bagi masyarakat banyak. Di sisi lain, ini menunjukkan ada permasalahan yang sangat serius di kabinet," kata Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat dihubungi, Selasa (24/5).
Herzaky menilai memang ada persoalan mismanajemen yang mendalam di dalam kabinet Jokowi. Menurutnya, ada roda organisasi yang memang tidak berjalan dan harus dievaluasi, khususnya kementerian yang menangani persoalan minyak goreng.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: