Massa KSPI dan Partai Buruh menggelar aksi memperingati May Day di depan kantor KPU, Jakarta Pusat. Di akhir aksi, polisi membagikan paket sembako kepada massa.
Dalam keterangan yang disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan, pihak kepolisian membagikan paket sembako kepada 100 peserta aksi.
"Tadi betul kita bagikan paket sembako kepada peserta aksi," ujar Kombes Zulpan kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).
Zulpan mengatakan pembagian sembako tersebut merupakan bentuk kepedulian pihak kepolisian kepada peserta aksi May Day.
"Sebagai bentuk kepedulian Polda Metro Jaya kepada massa buruh di bulan suci Ramadan," imbuhnya.
Seperti diketahui, massa aksi yang tergabung dalam Partai Buruh berkumpul di depan kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/5) untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.
Aksi tersebut dihadiri 200-300 peserta aksi yang tergabung dalam Partai Buruh dan 4 konfederasi serikat buruh. Mereka membawa sejumlah tuntutan, dari pemilu yang jujur dan adil hingga masalah perekonomian.
"May Day pada hari ini sengaja dilakukan di KPU. Tiga hal isu yang disampaikan, pertama, pemilu jujur dan adil, pemilu yang tidak jujur dan adil akan menghasilkan anggota legislatif yang tidak akan berpihak pada kaum terpinggirkan atau kaum buruh. Oleh karena itu, dibutuhkan pemilu jurdil," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal di depan KPU, Minggu (1/5).
"Kedua, tolak politik uang. Partai Buruh dan organisasi serikat pekerja ingin menyampaikan dalam kesempatan ini tidak setuju dengan slogan 'ambil uangnya, jangan pilih orangnya', itu adalah mendidik korupsi," lanjutnya.
Terakhir, Iqbal meminta KPU tidak menggeser kembali pelaksanaan pemilu yang jatuh pada 14 Februari 2024. Dia berharap KPU dapat berani mengambil keputusan untuk pemilu yang jurdil.
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan tuntutan lainnya, meminta pemerintah menurunkan harga sembako dan BBM. Menurutnya, kenaikan tersebut sangat menyengsarakan rakyat.
"Menyampaikan dua tuntutan yang lain yaitu turunkan harga pokok minyak goreng masih mahal, daging masih mahal beberapa kebutuhan pokok masih mahal. Anda bisa bayangkan rencana pemerintah ingin menaikkan BBM Pertalite dan LPG 3 kilogram, itu akan memukul dan mencekik leher rakyat dan kaum buruh," katanya.
Kemudian, Partai Buruh pun menolak UU Cipta Kerja. Iqbal menyebut, jika pemerintah tetap memaksa, buruh di Indonesia akan melakukan mogok masal.
(mea/mei)