Suara PSI Minta Sudahi Perpecahan Kala Anies Disindir 'Orang Yaman'

Suara PSI Minta Sudahi Perpecahan Kala Anies Disindir 'Orang Yaman'

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 01 Mei 2022 20:19 WIB
Baliho Anies Baswedan di depan SPBU Bundaran Aloha yang disindir pemuda disebut-sebut di Surabaya.
Baliho bergambar Anies Baswedan di Jawa Timur (Esti Widiyana/detikJatim)
Jakarta -

Seorang pemuda di Jawa Timur menyindir baliho bergambar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan sebutan 'orang Yaman'. Ujaran pemuda itu menuai beragam tanggapan agar segala bentuk narasi yang menyudutkan identitas dihentikan.

Video pemuda menyindir baliho Anies 'orang Yaman' beredar di TikTok berdurasi 15 detik diunggah oleh akun @rianda27. Pemuda yang bicaranya bercengkok Melayu itu merasa tidak terima dengan adanya baliho Anies Baswedan tersebut.

"Supaya apa wajah orang Yaman dipasang di Surabaya? hah!" kata pria berbaju kuning itu seperti dilihat detikJatim di Surabaya, Sabtu (30/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini siapa? Orang enggak kenal, jangan dipajang-pajang di sini," sambungnya.

Setelah ditelusuri, lokasi baliho Anies Baswedan dengan latar gambar berwarna hijau itu ternyata bukan berada di Surabaya. Melainkan ada di Sidoarjo. Persisnya berada di seberang SPBU Aloha.

ADVERTISEMENT

Hal itu dibenarkan oleh seorang pedagang makanan di SPBU Aloha, Sunarno (45). Dia memastikan bahwa lokasi baliho itu memang berada di seberang SPBU.

"Iyo iki, ngarep iki (Iya ini, di depan itu)," kata Sunarno ketika detikJatim memperlihatkan video tersebut.

Saat ditanya lebih lanjut, Sunarno yang saban hari memang berada di SPBU itu, mengaku tidak tahu soal pria berbaju kuning tersebut. Dia juga tidak tahu kapan video itu direkam.

Sementara itu, polisi belum menerima adanya laporan terkait pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan video tersebut. Namun, polisi juga membenarkan bahwa lokasi video itu memang ada di Jalan Raya Aloha.

Michael Victor SianiparMichael Victor Sianipar (Ari Saputra/detikcom)

"Kalau penanganan video seperti ini, yang membidangi tim siber dari Polri. Di Sidoarjo ini wewenangnya ada Polresta atau Polda Jatim," kata Kapolsek Waru Samsul Hadi.

PSI Minta Setop Perpecahan

Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar menyinggung cara menilai orang berdasarkan ide dan gagasan terkait pemuda menyindir baliho Anies 'orang Yaman'. Michael meminta segala bentuk perpecahan disetop.

"Keliru! Gubernur Anies itu adalah orang Indonesia. Kita harus sudahi perpecahan, dan PSI tegas menolak rasisme oleh siapapun kepada siapapun. Menilai seseorang harus bicara ide dan gagasan," kata Michael, dalam keterangan tertulis Minggu (1/5).

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Michael mengatakan pihaknya tidak dapat menerima bentuk rasis dan SARA kepada siapapun. Terlebih menurutnya hal ini dapat berpotensi berlanjut hingga Pemilu 2024.

"Kami tentunya tidak bisa terima narasi yang seperti ini. Tidak hanya soal Pak Anies, ini soal menjaga ke-Indonesiaan kita. Bersikap rasis dan mengungkit SARA untuk menjatuhkan orang membuat makin sempit pikiran kita. Makin tidak ada ujungnya hina-hinaan, bahkan bisa terus sampai 2024 kalau tidak di-stop," tambahnya.

Michael berharap publik bisa menerima pluralisme dan menjaga kebinekaan. Ia meminta untuk tidak menyerang orang secara pribadi, namun dilihat kebijakan dan gagasan yang telah dilakukan.

"Kami berharap tindakan tersebut tidak memancing perselisihan. Kader PSI jangan ikut-ikutan, kader parpol harus jadi contoh. Jangan serang orangnya, jangan benci etnis. Kita bicara kebijakan dan gagasan, dan bagaimana kita membangun persatuan bangsa. Kalau terpecah belah, bangsa ini akan sulit maju," imbuh Michael.

Sekretaris Komisi D DPRD DKI darri fraksi Gerindra SyarifWakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Gerindra Syarif (Dok. DPRD DKI)

Gerindra DKI Sedih

Gerindra DKI Jakarta sedih atas ujaran pemuda tersebut karena dinilai rasis. Menurut Gerindra, ada yang tak dipahami oleh pemuda yang mengucapkan 'orang Yaman'.

"Menyedihkan," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif kepada wartawan, Minggu (1/5).

Kesedihan Syarif lantaran pemuda menyindir baliho Anies 'orang Yaman' ketinggalan zaman. Selain itu, pemuda tersebut dinilai tak memahami perkembangan sejarah.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Narasinya kan ahistoris dan rasis. Narasi itu tidak punya tempat dalam diskursus bangsa kita. Saya bisa mengatakan 'ketinggalan zaman'," ujar Syarif.

Ujaran yang menyudutkan identitas tokoh tertentu, menurut Syarif, kerap terjadi. Oleh sebab itu, Syarif menilai perlu ada langkah hukum yang terukur.

"Bangsa kita nyata sangat kuat menghadapi masalah seperti ini, tapi sebagai bentuk kewaspadaan perlulah diambil tindakan hukum yang terukur dan tidak diskriminatif. Karena saya melihat ada kalangan menengah atas juga melakukan seperti ini walaupun dalam kadar yang soft," imbuhnya.

PKS Anggap Cuma Pansos

PKS DKI Jakarta santai menanggapi pemuda menyindir baliho bergambar Anies Baswedan dengan sebutan 'orang Yaman'. PKS menilai aksi pemuda tersebut hanya panjat sosial dengan cara viral di media sosial.

"Itu yang ngomong kan cuma orang iseng yang mau cari perhatian aja di medsos. Mungkin beliau mau pansos (panjot sosial). Dan uniknya, berhasil! Karena videonya jadi viral!" kata Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI M Taufik Zoelkifli kepada wartawan, Senin (1/5).

Taufik menyarankan pendukung Anies tak reaktif dengan ujaran pemuda itu. Toh, Taufik menilai Anies santai saja dengan ujaran pemuda itu menyebut 'orang Yaman'.

"Saya kira Pak Anies-nya sendiri tidak merasa terganggu dengan video tersebut. Dan pendukungnya saya kira juga nggak perlu komplain atau melaporkan video itu ke polisi. Malah tambah ngetop nanti orang itu," ujar Taufik.

"Karena toh, tidak ada kata-kata kotor, kasar atau menghina dari yang dia ucapkan kecuali mungkin kata 'orang Yaman'. Itu juga sulit dibawa ke ranah hukum ya, karena bisa jadi dia memang nggak kenal Anies Baswedan dan memang benar-benar menyangka itu gambar 'orang Yaman'," sambungnya.

Menurut Taufik, lumrah jika seorang tokoh dengan potensi besar di Pemilu 2024 wajahnya terpampang di baliho besar. Pemasangan baliho pun tak hanya berwajah Anies, tapi juga tokoh atau pejabat lainnya.

"Tapi secara umum kan memang sekarang tahun pemanasan untuk menuju Pemilu 2024. Jadi semua orang yang merasa perlu memperkenalkan diri supaya lebih terkenal berhak untuk bikin iklan. Kan bukan cuma AB (Anies Baswedan) saja yang sudah pasang baliho. Hampir semua kandidat capres sudah pasang baliho. Di semua tempat. Baik di daerah yang 'beliau' sudah dikenal maupun yang belum dikenal," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads