Demokrat Cibir Luhut Tetap Tolak Buka Big Data Meski Diminta Mahasiswa

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 13 Apr 2022 04:45 WIB
Kamhar Lakumani (Dokumentasi pribadi).
Jakarta -

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tetap menolak dipaksa membuka big data soal mayoritas masyarakat ingin pemilu ditunda. Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai wajar lantaran dari awal big data tersebut memang menimbulkan kebimbangan atau kesangsian.

"Keengganan LBP membuka big data sebenarnya sejak awal sudah mengundang dan menimbulkan kesangsian dari banyak pihak," kata Kamhar saat dihubungi, Selasa (12/4/2022).

Kamhar menyebut kebimbangan itu tidak hanya terjadi pada praktisi media tetapi juga beberapa partai politik. Dia beralasan data tersebut terlalu fantastis dan tidak sesuai.

"Tak hanya dari praktisi media digital seperti drone emprit, termasuk juga dari beberapa partai politik. Kesangsian ini karena angka yang disampaikan terlalu fantastis dan tak bersesuaian dengan keseharian yang kita temukan ketika berselancar di media sosial," ucapnya.

Lebih jauh, politisi Demokrat ini menyebut big data Luhut juga tidak relevan. Pasalnya, pernyataan itu sudah terlanjur gaduh dan memicu aksi dimana-mana serta ditolak tegas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Menurut saya di tengah situasi yang sudah terlanjur gaduh dan memicu aksi demonstrasi dari mahasiswa dan emak-emak di satu sisi, serta Pak Jokowi telah mengambil sikap tegas terhadap wacana ini meskipun terlalu lama dibiarkan menggantung di sisi lainnya, pembukaan bigdata oleh LBP menjadi tidak relevan," ujarnya.

Meski begitu, dia menyampaikan hal tersebut sudah tidak penting lagi. Dia menyebut saat ini yang relevan yakni memastikan Jokowi memberi sanksi tegas kepada para pembantu-pembantunya yang menyuarakan penundaan pemilu.

"Justru saat ini yang relevan dan dinantikan publik adalah ketegasan Pak Jokowi untuk memberi sanksi tegas terhadap pembantu-pembantunya yang bermanuver atau ikut menggoreng-goreng wacana penunandaan pemilu, penambahan masa jabatan presiden dan periodisasi presiden. Ketegasan ini bisa mengembalikan kewibawaan Presiden Jokowi untuk kemudian lebih fokus menunaikan dan melunasi seluruh janji kampanyenya yang masih jauh panggang dari api," tuturnya.

Simak pernyataan Luhut di halaman berikutnya.

Simak Video: Momen Luhut Hampiri Mahasiswa UI, Debat soal Big Data







(maa/idn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork