3. Kolonel Priyanto Sebut Ada Niat Tolong Handi-Salsa Tapi Anak Buah Panik
Kolonel Inf Priyanto mengklaim berniat menyelamatkan nyawa Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) sebelum akhirnya membuang sejoli itu ke Sungai Serayu, Jawa Tengah (Jateng). Priyanto berdalih salah seorang anak buahnya panik sehingga keputusan membuang Handi-Salsa diambil.
"Ada niat untuk menolong dia, kemudian panik, kemudian Kopda Dwi Atmoko juga panik. Dia bingung juga," ucap Priyanto sewaktu menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Kamis (7/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya saya ambil keputusan, 'Sudah kita hilangkan, kita buang saja'. Dari situ mulai tercetus," imbuh Priyanto.
Saat itu Priyanto bersama dua anak buahnya atas nama Kopda Dwi Atmoko dan Koptu Achmad Sholeh tengah dalam perjalanan menggunakan mobil ketika bertabrakan dengan Handi-Salsa, yang mengendarai motor. Kopda Dwi Atmoko yang memegang setir disebut Priyanto panik lantaran Handi-Salsa tampak tidak bergerak pasca-insiden itu.
"Kami mengangkat (Handi-Salsa) betul-betul sudah tidak gerak. Sudah lemas semua, kayak angkat karung, bukan lagi angkat orang hidup," ucap Priyanto.
"Menurut kami, korban itu secara visual kita lihat meninggal. Makanya kami kenapa panik, karena meninggal itu," imbuhnya.
4. Kolonel Priyanto Menyesal Buang Handi-Salsa: Entah Setan Mana
Kolonel Inf Priyanto menyesal telah membuang jenazah Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) ke Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah. Priyanto mengakui tindakannya itu salah.
"Siap, kami menyesal, tindakan yang saya lakukan memang salah. Saya akui dan saya menyesal, siap, siap," kata Priyanto saat menjalani pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (7/4/2022).
Priyanto tak tahu setan mana yang merasuki kepalanya untuk bertindak membuang Handi-Salsa ke sungai. Priyanto mengakui saat itu dirinya memang tengah panik karena takut ketahuan orang banyak.
"Mungkin yang saya lakukan, saya tidak tahu ada setan dari mana yang masuk ke kepala saya, saya juga tidak tahu, panik, kalap, dan ada yang masuk tiba-tiba saya tidak tahu bagaimana. Itu yang terjadi," kata Priyanto.
Priyanto berharap dapat meminta maaf secara langsung kepada keluarga korban. Dia mengaku sangat menyesali perbuatannya itu.
"Harapan saya, saya bisa minta maaf kepada keluarganya yang pertama, dan saya juga menyesal, sangat-sangat menyesal," kata Priyanto.
"Mudah-mudahan nanti kalau sudah selesai ada waktu yang ini, kami akan mencoba meminta maaf," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.