Serangan Udara Israel ke Gaza Saat Gencatan Senjata Tewaskan 5 Orang

Serangan Udara Israel ke Gaza Saat Gencatan Senjata Tewaskan 5 Orang

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 29 Okt 2025 05:04 WIB
Kota Gaza dilanda kepulan asap menyusul serangan udara yang dilancarkan Israel, Minggu (24/8/2025). Warga Palestina terlihat berjalan di tengah debu dan asap tebal yang menutupi jalan-jalan utama kota, menciptakan pemandangan dramatis dan penuh kecemasan. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Ilustrasi. serangan udara Israel ke Gaza (Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
Gaza -

Israel melancarkan serangan udara ke Gaza di tengah gencatan senjata. Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan serangan tersebut menewaskan lima orang.

"Setidaknya lima orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah kendaraan sipil di Jalan Al-Qassam di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza," ujar juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza Mahmud Bassal dilansir AFP, Rabu (29/10/2025).

Sebelumnya, Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata. Netanyahu langsung memerintahkan militernya untuk melancarkan serangan dahsyat ke Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah konsultasi keamanan, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan militer untuk segera melancarkan serangan dahsyat di Jalur Gaza," demikian pernyataan dari kantor PM Israel, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (28/10/2025).

ADVERTISEMENT

Israel menuduh Hamas merencanakan dan mengubur kembali jenazah sandera yang tersisa. Kedua belah pihak diketahui saling tuduh terkait pelanggaran gencatan senjata Gaza.

"Hamas berbohong. Mereka tahu di mana para sandera yang tersisa berada. Penggalian yang direkayasa tidak hanya merupakan penyiksaan, pelanggaran ini membahayakan gencatan senjata," kata Kementerian Luar Negeri Israel.

Hamas Bantah Tuduhan Israel

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menepis tuduhan Israel bahwa mereka lambat dalam melepaskan jenazah para sandera. Hamas menyebutnya sebagai upaya "tak berdasar" untuk "menyesatkan opini publik".

Hamas juga menuduh Israel menghalangi upaya pemulangan jenazah tawanan Israel. Hamas mengatakan bahwa Israel menghalangi mesin berat memasuki Gaza dan mencegah tim pencari, termasuk personel Palang Merah, mengakses area-area penting.

"Menanggapi hal ini, kami menyerukan kepada para mediator dan pihak penjamin untuk memikul tanggung jawab mereka dalam menghadapi hambatan serius ini," kata Hamas.

Halaman 2 dari 2
(isa/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads