RI-Malaysia Teken MoU soal PMI, Jokowi: Jangan Berhenti di Atas Kertas Saja

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 01 Apr 2022 12:16 WIB
Foto: Jokowi bertemu PM Malaysia (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob menyaksikan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman tentang penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik di Malaysia. Nota kesepahaman diteken oleh menteri dari kedua negara.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (1/4/2022). Menaker RI Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Datuk Seri Saravanan yang menandatangani nota kesepahaman tersebut.

"MoU antara lain akan mengatur penggunaan one channel system bagi seluruh proses penempatan, pemantauan dan kepulangan pekerja migran Indonesia sehingga dapat terpantau dengan baik. Pekerja migran Indonesia telah berkontribusi banyak bagi pembangunan ekonomi di Malaysia, sudah sewajarnya mereka mendapatkan hak dan perlindungan yang maksimal dari dua negara kita," kata Jokowi dalam pernyataan pers.

Jokowi meminta MoU ini benar-benar dijalankan. Dia tidak ingin MoU berhenti di kertas saja.

"Dengan kehadiran PM Sabri ini saya yakin MoU dapat dilaksanakan dengan baik dan saya tidak ingin MoU ini hanya berhenti di atas kertas saja, semua pihak harus menjalankan MoU ini dengan baik. Saya juga berharap kerja sama serupa dapat dilanjutkan di sektor lain antara lain perladangan, pertanian, manufaktur dan jasa," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan Indonesia dan Malaysia juga sepakat untuk mulai membahas kerja sama terkait penanganan penyelundupan orang. Negosiasi terkait perbatasan antar kedua negara juga mulai diintensifkan.

"Selain itu, kita juga masih melihat maraknya kasus penyelundupan orang. Oleh karena itu kita sepakat untuk mulai membahas kerja sama penanganan penyelundupan orang termasuk di penegakan hukumnya. Hal lain yang kita bahas kembali dalam pertemuan ini adalah mengenai pentingnya penyelesaian negosiasi batas maritim dan batas darat. Dengan sudah mulai dibukanya perbatasan kedua negara maka sudah saatnya negosiasi diintensifkan," imbuh Jokowi.




(knv/maa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork