Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ingin Rusia dikeluarkan dari forum G20 atau, bila Rusia tetap diundang acara di Indonesia, Ukraina juga perlu sekalian diundang. Fadli Zon menilai permintaan Joe Biden tidak rasional.
"Permintaan Joe Biden itu emosional dan tak menyelesaikan masalah, malah bisa menimbulkan masalah-masalah baru," kata Fadli yang merupakan anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra kepada detikcom, Sabtu (26/3/2022).
Menurut Fadli, Indonesia harus bertindak bijaksana sebagai tuan rumah. Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan digelar di Bali, September nanti. Rusia harus tetap diundang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai tuan rumah G20 seharusnya tetap mengundang Rusia sesuai aturan main G20. Justru forum ini bisa menjadi platform dialog bagi penyelesaian perang atau konflik," kata Fadli.
Alumni Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) sekaligus Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini menilai Ukraina tidak bisa diundang ke G20 sebagaimana yang diminta Biden. Untuk pembahasan soal perang di Ukraina, negara-negara anggota G20 lain bisa mewakili aspirasi Ukraina.
"Ukraina bukan anggota G20. Soal perang bisa diwakili AS dan Eropa," kata Fadli.
Dialog menjadi cara terbaik mengakhiri ketegangan Rusia-Ukraina. Fadli memperkirakan ketegangan Rusia-Ukraina bakal sudah reda ketika gelaran G20 di Bali dilaksanakan pada September nanti.
"Menurut saya, RI undang semua anggota G20 seperti biasa secara fair, sekaligus memberi ruang bagi dialog. Pertemuan akan dilaksanakan pada September. Mudah-mudahan saat itu perang telah usai. Jika perang belum usai, forum G20 jadi wadah dialog juga," kata Fadli.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden meyakini Rusia harus dikeluarkan dari G20, forum kerja sama ekonomi internasional yang tahun ini di bawah Presidensi Indonesia. Biden menambahkan, jika Indonesia sebagai Presiden G20 dan negara anggota lainnya tidak setuju, Ukraina harus diundang ke pertemuan G20.
![]() |
Namun Biden menambahkan, jika negara-negara anggota G20 lainnya, termasuk Indonesia, yang memegang Presidensi G20 tahun ini, tidak setuju untuk mengeluarkan Rusia, Ukraina--yang bukan negara anggota G20--seharusnya diizinkan ikut hadir dalam rapat G20 di Bali pada November mendatang.
"Itu tergantung pada G20. Itu dibahas hari ini, dan saya mengemukakan kemungkinan bahwa, jika itu tidak bisa dilakukan--jika Indonesia dan yang lain tidak setuju--maka dalam pandangan saya, kita harus meminta agar baik Ukraina bisa menghadiri pertemuan juga... pada dasarnya (memiliki) Ukraina untuk bisa menghadiri pertemuan G20 dan mengamati," jelas Biden dalam pernyataannya, dilansir CNN dan Reuters, Jumat (25/3) kemarin.
Simak Video: Bertemu Cak Imin, Dubes Ukraina Berharap G20 Jadi Sarana Perdamaian