Ketum KNPI Umar Bonte Serahkan CCTV Dugaan Dikeroyok Fahd A Rafiq dkk

Ketum KNPI Umar Bonte Serahkan CCTV Dugaan Dikeroyok Fahd A Rafiq dkk

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 24 Mar 2022 22:25 WIB
Ketum KNPI Umar Bonte (kedua dari kiri) dan Sekjen KNPI Fauzan (ketiga dari kiri) diperiksa soal Fahd A Rafiq diduga megeroyok
Ketum KNPI Umar Bonte (kedua dari kiri) dan Sekjen KNPI Fauzan (ketiga dari kiri) diperiksa soal Fahd A Rafiq diduga megeroyok. (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Ketum KNPI Umar Bonte dan Sekjen KNPI Ahmad Fauzan diperiksa terkait dugaan pengeroyokan Fahd El Fouz A Rafiq dkk. Dalam pemeriksaan tersebut, Umar Bonte dan Fauzan Akbar selaku pihak pelapor menyerahkan sejumlah bukti, di antaranya CCTV.

"Ada beberapa CCTV yang kita kasih dari hotel," kata kuasa hukum KNPI, Charles, di Polda Metro Jaya, Kamis (24/3/2022).

Namun, kata dia, bukti tersebut tidak diterima oleh penyidik. Pasalnya, bukti CCTV dari hotel harus didapat langsung oleh penyidik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuman tidak diterima sama penyidik, soalnya harus ada alurnya. Jadi nanti penyidik yang minta ke pihak hotel dan kemudian akan diolah oleh penyidik," ujarnya.

Selain bukti CCTV, Charles mengatakan polisi turut memeriksa dua saksi. Ke depan, pihaknya juga akan mengajukan empat saksi lain yang juga terlibat dalam kasus.

ADVERTISEMENT

"Dua saksi baru diperiksa termasuk saksi korban dua. Terus ada juga saksi dua yang diperiksa jadi empat, termasuk dengan saksi korban," kata Charles.

"Ada empat lagi saksi yang akan kita ajukan. Total ada 8, tapi kita melihat perkembangan proses penyelidikan dan penyidikan," imbuhnya.

Dicecar 16 Pertanyaan

Untuk diketahui, pelapor diperiksa selama 6 jam di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dalam pemeriksaan itu, Umar Bonte dan Fauzan ditanya soal kronologi kejadian.

"Kurang-lebih 15 pertanyaan, semua kita jawab dengan baik dan sesuai fakta yang ada. Hasil pemeriksaan hari ini cuma klarifikasi, apakah yang kami laporkan itu kondisinya seperti apa, kejadian nya seperti apa, jadi kita ceritakan semuanya," kata Umar Bonte.

Sebelumnya, Sekjen KNPI Ahmad Fauzan melaporkan Fahd El Fouz A Rafiq ke Polda Metro Jaya. Fahd A Rafiq, yang juga Ketua DPP Golkar Bidang Ormas, dituding telah melakukan pemukulan dan penculikan terhadap dirinya.

Fauzan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (20/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Fauzan mengaku dirinya didatangi oleh orang-orang Fahd Arafiq.

"Masalah pemukulan betul, tapi bukan Fahd yang mukul, tapi orang-orangnya dia. Dia datang memimpin menculik kita bertiga. Saya sama Umar Bonte di Hotel Sahid itu diambil sama mereka, di Hotel Sahid itulah terjadi pemukulan terhadap saya. Terus dibawa ke kantor ormas kan ke kantor ormasnya Fahd," ujar Ahmad Fauzan saat dihubungi, Senin (21/3).


Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: tanggapan Fahd A Rafiq.

Fauzan menjelaskan saat itu pihaknya sedang menggelar sebuah kongres luar biasa (KLB) di hotel tersebut. Sejumlah orang tersebut kemudian mendatangi Fadh Arafiq.

"Jadi kita melaksanakan kongres luar biasa, berjalan landai-landai saja bahkan haru, suasana bagus. Tiba-tiba kita didatangi orang-orang Fahd meminta saya datang," tuturnya.

Dia membeberkan ponsel Umar Bonte dirampas. Selain itu, dirinya mengaku dipiting dan dipukul.

Usai tiba di kantor ormas Fahd, Fauzan menjelaskan mereka berdua diintimidasi dan dimaki-maki. Menurutnya, situasi sangat mencekam.

"Sudah selama di situ kita diintimidasi, dimaki-maki. Mencekam sekali. Makanya kita buat LP, kita lagi visum. Kalau nggak ada halangan besok mau ke LPSK. Ancamannya luar biasa menakutkan. Pokoknya diintimidasi habis-habisan. Kita salah omong langsung dimaki," ungkap Fauzan.

Fauzan mengatakan mereka berdua baru boleh keluar dari kantor Fahd usai menyetujui sebuah kesepakatan. Karena dalam kondisi terintimidasi, kata Fauzan, Umar Bonte menyepakatinya.

"Dikeluarkan itu kita dipaksa. Ketum dipaksa tanda tangan, saya dipaksa setujui apa mau mereka. Akhirnya HP ketum dibalikin. Mereka nyatakan kita sudah bersatu, kita dalam kondisi terintimidasi dan terancam kita iyakan semua," terangnya.

Dia pun melaporkan peristiwa pengeroyokan itu ke Polda Metro Jaya. Laporan polisi (LP) itu teregister dalam LP bernomor LP/B/1439/III/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA per tanggal 20 Maret 2022.


Fahd A Rafiq Polisikan Balik Umar Bonte-Fauzan

Fahd A Rafiq merasa difitnah atas tuduhan pengeroyokan dan penculikan tersebut. Fahd A Rafiq menempuh jalur hukum dengan melaporkan balik Umar Bonte dan Ahmad Fauzan ke Polda Metro Jaya.

"Saya Fahd A Rafiq melaporkan Saudara Ahmad Fauzan dan Umar Bonte atas pencemaran nama baik melalui media elektronik dan laporan palsu pada penguasa dan atau pencemaran nama baik dan atau fitnah," kata Fahd di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Fahd kemudian menjelaskan kasus ini berawal dari kubu Umar Bonte dan Ahmad Fauzan yang menggelar kongres luar biasa (KLB). Pihak Fahd lalu mencoba mengonfirmasi perihal kegiatan kongres luar biasa tersebut.

Umar Bonte dan Ahmad Fauzan lalu diminta bertemu di kantor Fahd. Menurut Fahd, kedua terlapor secara sukarela datang ke kantornya tanpa adanya tindakan paksaan dan penganiayaan.

"Saya kasih gambarannya nih ya saya di mobil, kalau saya menculik, saya dicekek tuh sama Umar Bonte. Orang saya nyetir sendiri," katanya.

"Di belakangnya Saudara Andreas sama Umar Bonte. Kalau saya nyulik kan jalannya macet tuh kalau saya culik, saya aniaya dia tinggal cekik saya. Badannya gedean dia dibandingkan saya," lanjut Fahd.

Fahd A Rafiq kemudian melaporkan balik Umar Bonte dan Fauzan terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.

Halaman 3 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads