Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Bekasi Usai Kasus Direkonstruksi

Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Bekasi Usai Kasus Direkonstruksi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Feb 2022 05:30 WIB
Ilustrasi penemuan mayat wanita (dok detikcom)
Ilustrasi penemuan mayat wanita (dok detikcom)
Bekasi -

Pembunuhan wanita inisial HS (53) oleh temannya sendiri, GR (53), di Jatibening, Kota Bekasi, masih menyisakan tanda tanya bagi keluarga. Banyak kejanggalan dirasakan pihak keluarga korban saat rekonstruksi berlangsung.

Pihak keluarga juga mempertanyakan motif pembunuhan korban. Sang suami, Gomgom Panjaitan membantah jika korban datang menemui tersangka untuk minta dikerok.

Polisi sendiri telah menggelar rekonstruksi pembunuhan tersebut, pada Jumat (25/2) kemarin. Namun, ada beberapa hal dalam proses rekonstruksi yang dipertanyakan pihak korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tanda Tanya soal Motif

Gomgom mengatakan selama ini HS dan GR berteman baik dan tidak ada masalah. Gomgom pun mempertanyakan apa motif tersangka sehingga tega menggorok korban hingga tewas.

"Karena selama ini tidak ada kecurigaan saya, karena ada pertemanan baik dan (tersangka) orangnya juga baik, tidak saya hilangkan kebaikannya. Itu makannya saya tanda tanya motifnya apa pembunuhan ini?" ujar Gomgom kepada wartawan di Bekasi, Jumat (25/2/2022).

ADVERTISEMENT


Suami Bantah soal Kerokan

Sementara itu, Gomgom membantah pernyataan polisi yang menyebutkan korban datang ke rumah tersangka untuk minta dikerok. Menurut Gomgom, korban dikerok beberapa hari sebelum korban dibunuh.

"Kalau itu saya tidak percaya (korban minta dikerok). Karena kenapa, istri saya itu tidak pernah meminta tolong orang untuk dikerokin, untuk berobat itu selalu sama saya di rumah. Jadi kerokan itu adalah bekas kerokan ponakan saya dari rumah saya," jelasnya.

"(Dikerok) iya sebelum kejadian. Iya jadi itu di rumah itu (dikerok), ada saksinya, ada yang melihat," imbuhnya.


Teka-teki Panggilan Berulang


Gomgom menceritakan, pada Selasa (11/1) pukul 10.00 WIB sebelum kejadian itu, korban bolak-balik menerima panggilan telepon dari tersangka dan memintanya untuk datang. Korban dan tersangka adalah teman sejak kecil.

"Ada buktinya di handphone-nya ada panggilan tak terjawab sampai 9 kali paling nggak 10 kali. (Tersangka) tidak bisa telepon istri saya, ditelepon anak saya di pekerjaannya. 'Gimana caranya hubungin Mama' (ujar pelaku ke anak korban)," jelas Gomgom.

Hingga akhirnya, HS diantarkan oleh anaknya ke rumah kakak tersangka (TKP korban dibunuh). Setelah mengantar HS, sang anak pulang ke rumahnya sekitar pukul 13.00 WIB.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Tangan Diborgol, Pembunuh Koki Muda di Ulujami Jalani Rekonstruksi':

[Gambas:Video 20detik]



Tak Ada Adegan Korban Berteriak

Pengacara korban, Surya Negara Panjaitan mengungkapkan ada beberapa hal dalam rekonstruksi yang tidak sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) di kepolisian. Salah satunya, korban--yang dalam BAP--disebut berteriak meminta tolong, tetapi tidak tergambar dalam rekonstruksi.

"Yang perlu kita lihat, perlu dipahami tadi adalah saya minta sebenarnya si HS (korban) itu keluar teriak. Kalau tidak salah, di dua rumah ini ada CCTV untuk diambil alat bukti kemarin, jadi kelihatan keluar itu benar atau tidak," kata Surya kepada wartawan, Jumat (25/2).

Tak Ada Adegan Kakak Tersangka Temukan Korban

Kemudian, Surya juga menyoal polisi yang tidak melakukan reka adegan terhadap seorang dokter, kakak tersangka. Dokter tersebut, kata Surya, menjadi saksi yang melihat korban saat di garasi.

"Yang kedua, yang tidak diambil, tidak dilakukan reka adalah ketika si dokter (kakak tersangka) datang jam 22.00. Dia klakson, keluar dia untuk membuka pintu. Kan pertanyaannya apakah (saat) kejadian (dokter) sudah terjadi di situ," lanjutnya.


Tanda Tanya Posisi Korban Setelah Digorok


Selain itu, Surya juga mempertanyakan posisi korban yang ditemukan di lantai dasar di samping moil. Padahal, korban digorok di lantai 3.

"Bagaimana setelah digorok ini putus kerongkongan besar, ini dari lantai 3 bisa dibawa? Nah menjadi pertanyaan kami juga, di mana bajunya?" tanyanya.

"Saat kami pertanyakan (soal baju korban) ke penyidik maupun yang mewakili kejaksaan, katanya sudah ketemu keterangan tadi. Kalau keterangan kemarin, belum ditemukan," tambahnya.


Simak penjelasan polisi di halaman selanjutnya.


Penjelasan Polisi


Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira mengatakan proses rekonstruksi berjalan dengan lancar. Hanya saja, Ivan tidak menjelaskan berapa adegan yang diperagakan tersangka saat rekonstruksi.

"Kalau adegannya saya kurang tahu pasti yah, tapi saya mendapatkan laporan dari kanit Jatanras bahwa memang tidak ada hambatan. Untuk berapa adegannya saya akan tanyakan kembali," kata Ivan saat dihubungi, Jumat (25/2).

Selain dihadiri pihak korban dan tersangka, rekonstruksi itu juga dihadiri oleh jaksa. Ivan juga memastikan tersangka hadir dalam rekonstruksi tersebut.

"(Tersangka) hadir dong, ya alesannya mungkin pertama masalah keamanan. Ini pelaku pembunuhan loh. Yang jelas pelaku dihadirkan itu untuk menyaksikan apa yang dia lakukan sesuai dengan hasil pemeriksaan berita acara," ungkapnya.

Menurut Ivan, rekonstruksi sesuai dengan keterangan tersangka. Dalam waktu dekat, polisi akan melakukan pemberkasan.

"Rekontruksi berjalan dengan lancar, seluruh keterangannya sesuai. Nah ini nanti tinggal menunggu hasil dari keyakinan Jaksa untuk diteliti berkasnya," tambahnya.

Awal Pembunuhan

Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki mengatakan korban dibunuh pelaku saat meminta pelaku mengeroknya.

"Korban merasa tidak enak badan, akhirnya minta tolong ke pelaku untuk dikerokin," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan, Kamis (13/1).

Pelaku kemudian mengambil pisau dapur dan menggorok leher korban hingga kehabisan darah. Pelaku sendiri mengaku mendapat bisikan gaib sesaat sebelum membunuh korban.

"Tapi kita masih mendalami dan masih dikirim ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kejiwaan yang bersangkutan dari penjelasan ini tadi mendapat bisikan-bisikan," jelas Hengki.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan itu terjadi di kediaman kakak pelaku di Jatibening, Bekasi, pada Selasa (11/1), pukul 22.00 WIB. Hengki menuturkan korban dan pelaku merupakan teman baik.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads