Pembunuh Wanita di Bekasi Disebut Halusinasi-Pernah Mau Bunuh Diri

Pembunuh Wanita di Bekasi Disebut Halusinasi-Pernah Mau Bunuh Diri

Fakhri Fadlurrohman - detikNews
Sabtu, 26 Feb 2022 01:43 WIB
Polisi rekonstruksi pembunuhan wanita di Jatibening, Bekasi
Foto: Polisi rekonstruksi pembunuhan wanita di Jatibening, Bekasi (Fakhri/detikcom)
Bekasi -

Perempuan inisial RG (53), tersangka kasus pembunuhan perempuan inisial HS (53) disebut memiliki masalah kejiwaan. RG disebut-sebut sering berhalusinasi hingga pernah berniat bunuh diri.

"Si pelaku ini sejak 10 tahun lalu, tahun 2010 (memiliki penyakit) yaitu tiroid atau getah bening. Akibat tiroid mempengaruhi pikiran tidak konsentrasi, pikiran melayang layang, sering berhalusinasi," ujar pengacara pelaku Henri Lumban kepada wartawan seusai rekonstruksi di rumah tersangka di Jatibening, Bekasi, Jumat (25/2/2022).

Henri mengungkapkan bahwa pelaku bolak balik berobat sejak memiliki gejala. Akibat depresi, Hendri menyebutkan kliennya sudah lima kali mencoba bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus dia mengalami depresi, dan bahkan pelaku ini sudah pernah mau bunuh diri, mau lompat dari atas, kurang lebih sudah empat atau lima kali percobaan bunuh diri," ucapnya.

Atas kejadian percobaan bunuh diri tersebut, pelaku akhirnya selalu diawasi oleh kakaknya yang juga seorang dokter. Saat kejadian pembunuhan tersebut kaka pelaku tidak berada di rumah.

ADVERTISEMENT

"Ini (kejadian pembunuhan) kecolongan sebenarnya, biasanya selalu dijaga. Jadi kita ini tidak ada niat untuk mencelakakan orang," imbuhnya.

Simak selengkapnya awal mula pembunuhan di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Tangan Diborgol, Pembunuh Koki Muda di Ulujami Jalani Rekonstruksi':

[Gambas:Video 20detik]



Awal Mula Pembunuhan

Korban dan tersangka disebutkan berteman sejak kecil. Pembunuhan bermula ketika korban minta dikerok kepada tersangka di rumah tersebut.

"(Saat itu) korban merasa kurang enak badan, minta tolong untuk dikerok karena masuk angin," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan, Rabu (13/1).

Pelaku mengaku mendengar 'bisikan'. Pelaku kemudian mengambil pisau dapur.

Seketika pelaku menggorok leher korban. Korban tak berdaya hingga kehabisan darah. Nyawa korban tak tertolong.

"Terjadi bisikan yang bersangkutan, terjadilah penggorokan dengan menggunakan pisau dapur, korban meninggal dunia," imbuh Hengki.

Halaman 2 dari 2
(mea/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads