Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi dilakukan oleh Tegar Ali Wibowo (21). Dia tega menghabisi nyawa temannya AY (19) dengan kondisi kaki terikat dan mulut yang dilakban.
Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi dikabarkan terjadi pada Selasa (18/1). Beberapa hari kemudian, Tegar Ali Wibowo berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Polisi pun sudah menetapkannya sebagai tersangka terhadap pembunuhan di Pondok Gede Bekasi. Berikut sederet fakta yang sudah berhasil diungkap polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi, Ini Motif Pelaku
Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi disinyalir karena pelaku sakit hati lantaran tidak diajak mencari kerja. Pelaku (Tegar) mengaku sakit hati kepada korban.
"Tersangka dalam melakukan aksinya ini didasari ada perasaan sakit hati kepada korban karena korban ini yang merupakan teman SMK pelaku dalam mencari pekerjaan tidak mengajak tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan, Rabu (26/1).
Tegar yang mengetahui AY sudah mendapatkan pekerjaan merasa dikhianati. Dia pun menyiapkan skenario untuk membunuh korban.
"Korban ini sudah dapat kerjaan dan buat tersangka ini sakit hati, kenapa pada saat melamar kerjaan di sebuah pabrik swasta tidak ajak tersangka. Atas dasar itu, tersangka buat skenario untuk lakukan aksinya," jelas Zulpan.
Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi, Korban Disekap di Kamar Mandi
Aksi pembunuhan di Pondok Gede Bekasi dilakukan Tegar pada Selasa (18/1). Saat itu, dia meminta AY datang ke salah satu rumah teman sekolahnya.
Tanpa rasa curiga, AY langsung mendatangi rumah tersebut. Setibanya di sana, AY disekap di kamar mandi dengan keadaan kaki dan tangan terikat, serta mulut yang tertutup lakban.
Dengan kondisi tersebut, korban ditinggal di kamar mandi. Selang 30 menit, AY dinyatakan meninggal dunia. Polisi yang mengetahui aksi pembunuhan di Pondok Gede Bekasi langsung mendalami dan memburu pelaku.
"Ditinggal di kamar mandi 30 menit dan tersangka menghampiri lagi kepada korban dan korban sudah dalam posisi terjatuh dan tidak bernyawa," tutur Zulpan.
Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi, Pelaku Sempat Menyangkal
Otak pembunuhan di Pondok Gede Bekasi adalah Tegar. Meski demikian, dia sempat menyangkal perbuatannya. Kepada keluarga korban, Tegar menyebut AY meninggal karena terjatuh dari tangga.
Keluarga korban melapor ke Polres Metro Bekasi Kota lantaran tidak percaya terhadap pelaku. Dari lima orang saksi yang diperiksa, mengerucut dugaan korban meninggal akibat dibunuh Tegar.
"Dari lima orang saksi ada, yang bilang dan saksikan, sebelum korban meninggal dunia, sempat melibat korban diikat dengan tali dan mulut dilakban sehingga menutup mulut dan hidungnya sehingga mengganggu pernapasan," ucap Zulpan.
Setelah mendapat keterangan saksi, polisi mengejar Tegar yang disinyalir sebagai pelaku pembunuhan di Pondok Gede Bekasi. Dia berhasil ditangkap oleh tim gabungan Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi di rumah neneknya daerah Banjarnegara, Jawa Tengah. Akibat perbuatannya, dia dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Pelaku pembunuhan di Pondok Bekasi sempat mengancam saksi agar tidak membeberkan perbuatannya. Simak halaman berikutnya.
Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi, Pelaku Sempat Mengancam Saksi
Pembunuhan di Pondok Gede Bekasi dilakukan Tegar di salah satu rumah temannya (MG). MG yang merupakan saksi kunci sempat diancam Tegar supaya tidak menceritakan aksinya kepada siapapun.
"(Saksi) diancam oleh tersangka untuk tidak menceritakan yang sebenarnya, karena tersangka di SMK-nya adalah jagoan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Alexander Yurikho saat dimintai konfirmasi, Rabu (26/1/2022).
Alex menambahkan, MG baru mengetahui kejadian tersebut ketika AY sudah diikat oleh Tegar. Namun, saat hendak dilepas, AY sudah tidak bernyawa.
"Tahunya belakangan bahwa (korban) diikat, kemudian dilepas dan sudah nggak ada napas," ucapnya.
Kendati demikian, MG akhirnya menceritakan aksi keji temannya kepada keluarga korban. Dari situlah, otak pelaku pembunuhan di Pondok Gede Bekasi mulai terungkap.