Persikota Tangerang Bingung Dituding Rasis ke Pemain Belitong FC

Persikota Tangerang Bingung Dituding Rasis ke Pemain Belitong FC

Khairul Ma'arif - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 14:37 WIB
Suasana Stadion Benteng, Kota Tangerang, Banten, Jumat (4/2/2022). Renovasi Stadion Benteng yang dapat menampung 75.000 penonton tersebut saat ini telah rampung dengan menghabiskan dana Rp 31 miliar. ANTARA FOTO/Fauzan/tom.
Stadion Benteng Reborn, Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)
Tangerang -

Persikota Tangerang buka suara soal tudingan rasisme yang disoal Belitong FC saat laga di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang. Persikota Tangerang merasa bingung dan menilai anggapan rasisme adalah hal yang sumir.

"Kita dari awal pertandingan sebagai tuan rumah semua kita hormati tim tamu atau lawan-lawan kita. Saya bingung apa yang disampaikan Belitong FC atas apa yang terjadi," ujar Manajer Persikota Mahdiar saat dihubungi detikcom, Jumat (25/2/2022).

Mahdiar mengatakan teriakan yang dianggap rasisme oleh Belitong FC sangat sumir. Padahal, menurutnya, perusakan terhadap fasilitas di Stadion Benteng tidak disoal oleh mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga bingung, apa yang mereka permasalahkan itu hal-hal yang menurut saya sumir banget. Bahkan seharusnya kita minta pertanggungjawaban seperti perusakan dan segala macam kita juga tidak terlalu ambil pusing," tambahnya.

Menurutnya, Belitong FC terlalu berlebihan dengan menganggap teriakan--yang dianggap sumir--itu sebagai tindakan rasisme. Persikota Tangerang sebagai tuan rumah merasa tidak pernah ada permasalahan apa pun sepanjang pertandingan berjalan.

ADVERTISEMENT

"Apa yang mereka dengar juga mereka masih sumir, mereka jelaskan sendiri di IG mereka 'menyerupai' lah mereka juga masih sumir kok. Apa yang mereka tangkap ini kan jadinya perspektif masing-masing yang subjektif banget. Tetapi apa yang mereka gembar-gemborkan ini udah berlebihan," ucapnya.

"Kita pernah lawan Perseman Manokwari, kita hormat. Lalu sampai hari ini terakhir kemarin tidak ada pertandingan di Kota Tangerang yang bermasalah. Saya tidak mengerti apa yang mereka maksudkan dan saya tidak ingin menyerang karena sebenarnya tidak mengerti apa yang mereka permasalahkan," imbuh Mahdiar.

Simak di halaman selanjutnya: teriakan rasisme ke pemain Belitong FC.

Saksikan juga 'Saat Alasan Prilly Latuconsina Akuisisi Klub Bola Persikota':

[Gambas:Video 20detik]



Teriakan Rasisme

Belitong FC mengunggah video yang merekam suara menirukan suara monyet itu melalui akun Instagram @belitong.fc. Teriakan menirukan suara monyet itu terjadi saat pemain dari Belitong FC sedang menggocek bola.

"Apakah kalian dengar suara menyerupai suara monyet pada rekaman video di atas? Ya suara tersebut berulang kali terdengar hampir sepanjang laga kemarin. Semoga kejadian ini tidak berulang di kemudian hari, demi kemajuan sepak bola Indonesia 🇮🇩. #saynotoracism #IndonesiaSATU," demikian caption video yang diunggah akun Belitong FC, dilihat Jumat (25/2/2022).

Terkait teriakan yang menirukan suara monyet itu, panitia pelaksana mengaku tidak mendengar teriakan rasisme dari tribun penonton. Dia hanya mendengar sorakan dan itu pun tidak bernada rasis.

"Tidak ada suara rasisme karena suaranya yang saya dengar cuman 'wuuu...wuuu...wuuu' gitu doang. Tidak tahu kalau ada rasisme, tidak tahu suaranya," ujar Wakil Ketua Panpel, Acep Suwardiman, saat dihubungi detikcom, Jumat (25/2).

Sementara itu, Acep membantah bahwa pertandingan Persikota Vs Belitong FC yang digelar Rabu (23/2) berakhir ricuh. Menurutnya, Belitong FC juga tidak sengaja merusak fasilitas stadion.

"Enggak sih kalau ricuh. Bukan perusakan, dia pas mau ke kamar ganti dia nendang pinggir tembok karena pintunya kaca kan kena, kendor sedikit ya hancur berantakan pecah. Jadi kena getaran ya kacanya pecah," katanya.

Halaman 2 dari 2
(mea/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads