Pertandingan bola Persikota Kota Tangerang melawan Belitong FC di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang, berakhir ricuh. Kericuhan diwarnai perusakan terhadap sejumlah fasilitas di Stadion Benteng Reborn.
Kabid Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang Jejen Jaenudin mengatakan kericuhan terjadi karena pemain Belitong FC tidak puas atas keputusan wasit sehingga kemudian merusak fasilitas di stadion.
"Pihak dari Belitong FC ini tidak puas atas kepemimpinan wasit. Akhirnya, saya ke situ, udah pecah tuh pintu kaca sama itu tempat sampah yang didorong. Itu kan lumayan itu harganya. Informasinya, dilempar tempat sampah itu yang didorong oleh pihak Belitong FC hingga pecah itu kaca pintu," kata Jejen saat dihubungi detikcom, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertandingan Persikota Tangerang vs Belitong FC itu digelar pada Rabu (23/2). Pertandingan berakhir sering dengan skor 0-0.
Jejen mengaku sempat berusaha menenangkan ofisial Belitong FC, tetapi mereka telanjur naik pitam. Apa yang dikatakan Jejen tidak lagi dihiraukan oleh ofisial Belitong tersebut.
Namun Jejen mengaku tidak dapat memastikan yang melakukan perusakan ini pemain atau ofisial Belitong. Jejen menyesalkan tindakan anarkisme itu.
"Pas saya nasehatin, dia mengeluhkan kepemimpinan wasit. Tapi saya bilang tidak peduli itu. Soalnya, saya mengawasi kondisi bangunan ini kan punya pemerintah, kok malah dirusak itu. Yang pasti itu dari pihak Belitong FC saja," tambah Jejen.
Sementara itu, terkait isu rasisme yang juga turut mewarnai jalannya pertandingan tersebut, Jejen belum dapat memastikannya. Hal ini dikarenakan, saat dugaan rasisme itu terjadi, dia sedang melaksanakan ibadah salat Asar.
"Saya tidak mendengar ini. Memang desas-desus ini ada kan memang di situ ada itu pemain Belitong nomor 5 lagi ngambil bola. Itu sampai pelatih Belitong nunjuk-nunjuk ke podium tribun gara-gara ini," tuturnya.