Saling sentil pejabat kembali melibatkan anggota DPR RI Fadli Zon. Fadli Zon heran terhadap sikap Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan, yang menolak usulan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, balik menyentil Fadli Zon.
Untuk diketahui, usulan Anies Baswedan soal PTM di Jakarta dihentikan 100 persen ditolak Luhut. Jodi selaku juru bicara Luhut mengatakan pemerintah daerah seharusnya dapat memaksimalkan penerapan PTM terbatas. Sebab, sektor pendidikan disebutnya harus diperlakukan setara dengan sektor-sektor lainnya.
"Jika sektor lainnya bisa dibuka pemerintah daerah secara maksimal, kami harapkan PTM terbatas dapat juga diperlakukan sama, karena pendidikan memiliki tingkat urgensi yang sama pentingnya," kata Jodi saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia berharap pemerintah daerah ikut serta dalam menjaga kesehatan para siswa selama proses PTM. Dia menerangkan penerapan PTM terbatas sudah diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) empat kementerian.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat bersama-sama menjaga anak-anak kita agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar sekolah yang berisiko tinggi penularan COVID-19. Justru, berbeda dengan sektor lainnya, aturan PTM terbatas sudah diatur dengan sangat rinci dalam SKB empat menteri untuk mengedepankan kesehatan dan keselamatan warga sekolah," kata Jodi.
Penolakan Luhut memantik reaksi Fadli Zon. Fadli Zon membela Anies Baswedan. Dia menyebut keputusan Luhut aneh.
Fadli Zon mengatakan seharusnya PTM dihentikan di tengah lonjakan kasus COVID-19. "Ini aneh. Harusnya ketika COVID-19 sedang tinggi, ya PTM dihentikan sementara. Kalau sudah landai, PTM bisa dilanjutkan," ujar dia dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan.
Simak juga video 'Kebijakan Pemerintah yang Dipertanyakan di Tengah Lonjakan COVID-19':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Fadli mengatakan PTM saat ini terkesan dipaksakan. Dia lantas mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab jika banyak siswa terpapar COVID. Dia meminta Luhut memakai akal sehat.
"Siapa yang bertanggung jawab kalau para siswa di DKI Jakarta terpapar COVID akibat PTM yang dipaksakan? Mari gunakan akal sehat Pak LBP," katanya.
Jodi tak mempermasalahkan tanggapan Fadli Zon. Namun dia melontarkan sindiran kepada Fadli Zon.
"Ya nggak apa Fadli Zon berkomentar begitu," kata Jodi saat dimintai konfirmasi, Jumat (4/2).
![]() |
Jodi menyebut Fadli Zon sempat mengajukan bebas karantina kepada Luhut untuk kelompok delegasi forum internasional. Kala itu, Fadli Zon terlibat dalam delegasi forum internasional tersebut.
"Padahal baru-baru ini dia baru ke Pak Luhut guna meminta bebas karantina bagi para delegasi forum internasional yang beliau terlibat di sana," ujar Jodi.