Kasus dugaan pelecehan seksual eks Ketua Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) Kabupaten Bogor, MN alias GJ, terhadap sejumlah anak laki-laki masih diusut polisi. Kini polisi tengah berupaya mengumpulkan keterangan para korban dan saksi.
Salah satu korban berusia 16 tahun mengungkapkan dirinya berulang kali dikirimi chat oleh GJ. Korban mengaku GJ selalu mengajaknya pergi dengan berbagai iming-iming.
"Dia nge-chat gini, 'Kamu mau nggak jadi adeknya Abang?' Dia ngomong gitu. Terus dia kayak maksa-maksa dan lama-lama dia kayak ngajak ke villa gitu, 'Entar Aa kasih uang, sepatu' gitu, dia ngomong gitu. Dia pengin ngasih saya uang-sepatu gitu-gitu," beber korban, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (3/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun korban kerap menolak ajakan pelaku. Pelaku bahkan sering stalking status WhatsApp korban hingga meminta 'PAP' atau post a picture.
Kasus ini mengemuka setelah viral postingan diduga chat mesum terduga pelaku GJ terhadap para korban. Pihak AAFI sendiri telah mengambil tindakan tegas menonaktifkan MN alias GJ terkait dugaan pelecehan seksual tersebut.
Upaya penyelidikan sedikit terkendala karena polisi belum mengetahui identitas para korban. Polisi bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor untuk mencari para korban.
Polisi Berupaya Kumpulkan Korban
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkapkan kendala dalam upaya penyelidikan kasus tersebut. Pasalnya, hingga saat ini polisi belum mendapatkan identitas para korban.
Iman mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor untuk mengumpulkan keterangan para korban.
"Mohon doa supaya bisa segera kami amankan (terduga pelaku). Kami sama P2TP2A Bogor sedang bekerja cari (keterangan korban)," kata AKBP Iman Imanuddin saat dihubungi, Jumat (4/2/2022).
Iman mengatakan sudah ada satu korban yang datang ke Polres. Hanya, korban tersebut baru sebatas diajak via WhatsApp dan belum terjadi pelecehan.
"Ada satu yang dibawa ke Polres baru di WA-WA diajak, tapi belum terjadi," ujarnya.
Simak di halaman selanjutnya: polisi periksa saksi.
Polisi Periksa Saksi
Selain mengumpulkan para korban, polisi juga tengah berupaya meminta keterangan para saksi. Saat ini Polsek Cileungsi sudah meminta keterangan dari satu orang saksi terkait dugaan pelecehan eks pelatih futsal ini.
"Kita tindak lanjut dari pihak kepolisian biar jelas seperti apa. Sekarang dia lagi kita mintain keterangan (saksi)," ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Andri Alam saat dihubungi, Jumat (4/2/2022).
Andri mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari korban, sehingga polisi memutuskan 'jemput bola' dan mulai memeriksa saksi.
"Terkait korban, ini belum ada satu pun korban melapor yang memang jadi korban," lanjutnya.
Andri menambahkan, pihaknya tengah berupaya mencari keterangan pihak korban. Keterangan korban sangat penting untuk menentukan upaya hukum lainnya.
"Kalau memang yang bersangkutan yang diduga predator, itu bisa kita jerat. Itu lagi kita pikirkan di mana korbannya, siapa yang mau melapor," tambahnya.
Simak di halaman selanjutnya: KONI minta polisi usut tuntas.
KONI Dukung Polisi Usut Tuntas
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor mendukung polisi mengusut tuntas dugaan pelecehan seksual eks pelatih futsal Kabupaten Bogor berinisial GJ. KONI berharap kasus tersebut tak berlarut-larut.
"KONI mendukung sepenuhnya pihak kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan ini. Jangan sampai berlarut-larut. Karena info yang tadi siang yang saya dapat, belum ada korban yang melaporkan," kata Ketua KONI Kabupaten Bogor Junaidi Samsudin kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).
Junaidi berharap kejadian serupa tidak terulang. Dia berharap tidak ada korban lainnya.
"Jangan sampai ada lagi korban-korban lagi, jangan terulang kembali," terangnya.
Junaidi akan mengirim surat kepada Asosiasi Futsal untuk mencabut lisensi kepelatihan GJ apabila pria tersebut terbukti melakukan pelecehan seksual.
"Kami dari Askab dan KONI juga akan berkirim surat kepada Asosiasi Futsal untuk mencabut sertifikat (kepelatihan) itu apabila diduga pelaku ini terbukti," ucapnya.
Junaidi juga menyampaikan Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) tidak di bawah naungan KONI. Diketahui GJ merupakan mantan Ketua AAFI Kabupaten Bogor.
"Ini perlu saya sampaikan bahwa Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) tidak di bawah naungan KONI dan Askab," jelasnya.