Panggilan Kedua Menanti Edy Mulyadi yang Tak Hadir di Bareskrim Polri

Panggilan Kedua Menanti Edy Mulyadi yang Tak Hadir di Bareskrim Polri

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 28 Jan 2022 20:12 WIB
Edy Mulyadi sebut Prabowo Subianto Macan Jadi Mengeong
Edy Mulyadi (tengah) (Firda Cynthia/detikcom)

"Penyidik tahu apa yang harus mereka kerjakan, agenda penyidikan kan sudah mereka susun," ucapnya.

Edy Mulyadi Dijamin Tidak Kabur

Pengacara Edy Mulyadi menjamin kliennya tidak akan melarikan diri. Pengacara mengklaim Edy Mulyadi adalah sosok yang gentleman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya, gini lah Pak Edi tidak akan melarikan diri, kita akan menghadap secara gentlemen ya sebagai orang warga negara Indonesia. Apa pun prosedur pemanggilan itu, sepanjang tidak melanggar hukum kami akan datang," ujar ketua tim kuasa hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir, di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Herman mengatakan pihaknya sudah sepakat dengan pihak Mabes Polri untuk menjadwalkan ulang pemanggilan. Surat pemanggilan kedua segera dilayangkan kepada Edy Mulyadi.

ADVERTISEMENT

"Nah, tadi kita sudah sepakat pihak Mabes akan melakukan pemanggilan ulang ya, kalau memang ada pemanggilan ulang ya kita akan datang," jelasnya.

Bandingkan Kasus Edy Mulyadi dengan Arteria Dahlan

Selanjutnya, Herman membandingkan perlakuan hukum yang diterima Edy Mulyadi dengan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan. Herman meminta polisi bersikap adil.

"Arteria Dahlan itu nggak diapa-apain sama Mabes Polri, kok, apa bedanya dengan Edy Mulyadi. Saya mau tanya, apa bedanya? Pak, Edy Mulyadi langsung diproses hukum," ujar Herman.

"Apakah karena Arteria Dahlan anggota Komisi III DPR, PDIP partai penguasa, apa seperti itu? Kenapa terjadi tebang pilih penegakan hukum di republik ini? Ini kami keberatan. Kami minta diperlakukan hukum yang sama," sambungnya.

Herman menyebut ada pihak yang berperan sebagai provokator dalam kasus kliennya itu. Dia meminta polisi mengungkap provokator tersebut.

"Kami akan menyampaikan itu minta pelaku yang provokator untuk masalah Kalimantan ini siapa, ada provokatornya ini. Itu kami minta polisi mengungkap masalah ini," ujarnya.

Lebih lanjut Herman menegaskan, dalam pertemuan dengan penyidik hari ini, pihaknya meminta supaya kliennya mendapat perlakuan yang sama di mata hukum. Sekali lagi Herman membandingkan masalah kliennya dengan Arteria Dahlan.

"Nggak bisa lepas dari nuansa politik. Kalau saya lihat, dipaksakan gitu lo. Tadi saya sudah bilang bahwa jangan tebang pilihlah. Pak Edy Mulyadi ini apa bedanya dengan Arteria Dahlan, sih," kata Herman.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads