Kasus Omicron Terus Naik tapi PPKM Darurat-Lockdown Belum Dilirik

Kasus Omicron Terus Naik tapi PPKM Darurat-Lockdown Belum Dilirik

Tim detikcom - detikNews
Senin, 24 Jan 2022 23:52 WIB
Jakarta -

Kasus Corona varian Omicron di Indonesia terus naik. Akan tetapi, pemerintah belum melirik penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan lockdown.

Kenaikan kasus Corona itu disampaikan pemerintah dalam evaluasi mingguan PPKM. Koordinator PPKM Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kasus Corona terus meningkat satu pekan terakhir.

"Dalam seminggu terakhir ini, kasus harian terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik, kenaikan Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," ujar Luhut dalam jumpa pers virtual, Senin (24/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menko Marves itu juga menyampaikan mengenai transmisi lokal kasus COVID-19 yang kini sudah lebih mendominasi. Sementara itu, kasus COVID-19 dari pelaku perjalanan luar negeri sudah menurun.

"Selain itu, kasus yang disebabkan pelaku perjalanan luar negeri sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional. Ini dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu sebelumnya," ujar Luhut.

ADVERTISEMENT

PPKM Darurat-Lockdwon Belum Dilirik

Menghadapi kenaikan kasus Corona itu, pemerintah belum melirik penerapan PPKM darurat dan lockdown. Luhut menyebut sistem PPKM level masih sebagai basis pengetatan di masyarakat.

"Pemerintah hari ini menegaskan akan terus menggunakan asesmen level sebagai basis pengetatan masyarakat. Sampai saat ini pemerintah belum berpikir untuk memberlakukan PPKM darurat, PPKM darurat lagi, atau memberlakukan lockdown," kata Luhut.

Luhut juga meminta kepala daerah taat pada aturan asesmen level PPKM. Pemda juga diminta menaati aturan yang tertuang dalam PPKM level itu.

"Pemerintah meminta kepada setiap kepala daerah, Forkopimda setempat agar taat pada peraturan asesmen level yang di keluarkan pemerintah dan mentaati setiap kewajiban yang dituangkan dan untuk mencegah setiap dampak buruk di kemudian hari," ujar Luhut.

Luhut menegaskan saat ini sistem kesehatan di Indonesia sudah cukup siap untuk menghadapi varian Omicron. Selain itu, masyarakat diingatkan kembali untuk menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi bagi yang belum divaksin.

"Perlu saya tegaskan kembali bahwa pemerintah pastikan sistem kesehatan hari ini sudah cukup siap dalam menghadapi Omicron ini. Namun langkah langkah bijak bagi masyarakat yang menaati protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan merupakan faktor utama dalam mencegah keparahan yang bisa terjadi," ujar Luhut.

Luhut mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan. Penularan varian Omicron dapat terjadi kepada siapa saja, Luhut meminta semua pihak taat protokol kesehatan.

"Kita harus semua kompak karena ini adalah musuh kita bersama," ujarnya.

PTM Lanjut

Lalu bagaimana dengan keberlanjutan pembelajaran tatap muka (PTM) saat kasus Corona naik ini? Luhut mengatakan belum ada rencana menghentikan PTM.

"Kita tak ada rencana untuk menghentikan tatap muka, sekolah tatap muka," kata Luhut.

Luhut menyebut kebijakan akan berubah jika ada hal luar biasa terjadi saat pandemi. Untuk saat ini dia menekankan pembelajaran tatap muka tidak disetop.

"Pembelajaran sampai hari ini tetap dilaksanakan kalau ada hal-hal yang luar biasa akan diambil keputusan tersendiri," katanya.

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads