Partai Demokrat dan Partai Golkar tertarik dengan usulan PKS untuk membangun koalisi poros nasionalis-religius. PPP menilai koalisi tersebut hanya akan berakhir sebagai wacana.
"Setiap penjajakan koalisi, titik temunya pada figur. Nah, bangunan koalisi yang belum tercapai sepakat pada figur hanya akan menjadi wacana," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).
Meski menilai koalisi itu akan berakhir wacana, Awiek menyebut membangun koalisi merupakan hak PKS, Demokrat, dan Golkar. Dia menyebut PPP belum memikirkan terkait koalisi pilpres.
"Ya itu hak mereka dan biasa saja dalam politik. Sejauh ini, PPP belum memikirkan konfigurasi koalisi pilpres, tapi lebih pada konsolidasi internal untuk memastikan bisa lolos parliamentary threshold," ucapnya.
Awiek menyebut, jika membuat koalisi, PPP akan lebih condong mempertimbangkan figur yang memiliki dampak elektoral ke partai di pemilu. Dia menyinggung coattail effect.
"Sehingga, kalaupun dikaitkan dengan koalisi pilpres, karena pemilu digelar serentak, PPP akan mempertimbangkan figur yang memiliki dampak elektoral ke partai di pemilu. Artinya, coattail effect akan menjadi perhatian. Sedangkan bangunan koalisi akan sangat dinamis hingga waktu pendaftaran di tahun depan," ujarnya.
"Pada intinya, PPP terbuka dengan siapa pun untuk koalisi pilpres dengan mempertimbangkan hal-hal di atas," lanjutnya.
Simak soal koalisi nasionalis religius di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Menakar Langkah Anies Baswedan di Pilpres 2024
(maa/idh)