PPP Nilai Koalisi PKS-PD-Golkar Hanya Wacana, Singgung Figur Paslon

PPP Nilai Koalisi PKS-PD-Golkar Hanya Wacana, Singgung Figur Paslon

Matius Alfons - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 10:18 WIB
Wasekjen PPP Achmad Baidowi
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Zhacky/detikcom)
Jakarta -

Partai Demokrat dan Partai Golkar tertarik dengan usulan PKS untuk membangun koalisi poros nasionalis-religius. PPP menilai koalisi tersebut hanya akan berakhir sebagai wacana.

"Setiap penjajakan koalisi, titik temunya pada figur. Nah, bangunan koalisi yang belum tercapai sepakat pada figur hanya akan menjadi wacana," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).

Meski menilai koalisi itu akan berakhir wacana, Awiek menyebut membangun koalisi merupakan hak PKS, Demokrat, dan Golkar. Dia menyebut PPP belum memikirkan terkait koalisi pilpres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya itu hak mereka dan biasa saja dalam politik. Sejauh ini, PPP belum memikirkan konfigurasi koalisi pilpres, tapi lebih pada konsolidasi internal untuk memastikan bisa lolos parliamentary threshold," ucapnya.

Awiek menyebut, jika membuat koalisi, PPP akan lebih condong mempertimbangkan figur yang memiliki dampak elektoral ke partai di pemilu. Dia menyinggung coattail effect.

ADVERTISEMENT

"Sehingga, kalaupun dikaitkan dengan koalisi pilpres, karena pemilu digelar serentak, PPP akan mempertimbangkan figur yang memiliki dampak elektoral ke partai di pemilu. Artinya, coattail effect akan menjadi perhatian. Sedangkan bangunan koalisi akan sangat dinamis hingga waktu pendaftaran di tahun depan," ujarnya.

"Pada intinya, PPP terbuka dengan siapa pun untuk koalisi pilpres dengan mempertimbangkan hal-hal di atas," lanjutnya.

Simak soal koalisi nasionalis religius di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Menakar Langkah Anies Baswedan di Pilpres 2024

[Gambas:Video 20detik]




Untuk diketahui, pada Pilpres 2024, PKS berencana membangun koalisi poros nasionalis-religius. Rencana itu lantas disambut hangat oleh Demokrat dan Golkar.

Rencana PKS ingin bangun koalisi nasionalis-religius itu diungkap oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers Kamis (14/1/2022).

Sohibul menilai koalisi poros Islam kini menjadi alternatif bagi PKS karena mempertimbangkan kondisi segmentasi masyarakat. Karena itulah, kata Sohibul, PKS tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan partai nasionalis-religius.

"Terkait dengan pembentukan partai Islam, saya kira itu salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syuro VI pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa," kata Sohibul.

"Untuk itu, PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius, itu harus kita persatukan," ujarnya.

Sohibul mengatakan pihaknya akan juga membangun komunikasi dengan partai nasionalis demi mewujudkan persatuan ke depan.

"Jadi tentu kami akan bersama-sama dengan partai-partai Islam, bersama-sama untuk kemudian menjalin komunikasi juga dengan partai-partai nasionalis untuk membentuk sebuah koalisi yang akan mempersatukan bangsa kita ke depan, insyaallah," ujarnya.

Rencana PKS itu ternyata disambut baik oleh Golkar dan Demokrat. Kedua partai itu tertarik untuk berkoalisi dengan PKS.

Halaman 2 dari 2
(maa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads