Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) hendak melaporkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik ke polisi soal tudingan menghina Kabupaten Lebak. M Taufik merespons santai atas pernyataan Apdesi.
"Nggak apa-apa, itu hak melaporkan. Nanti tinggal kita jelaskan," kata M Taufik saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).
Politikus Gerindra itu menegaskan sejak awal dirinya tak pernah menghina Kabupaten Lebak. Apalagi, wilayah itu merupakan kampung sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada (maksud menghina). Orang kampung saya, gimana mau dihina?" tegasnya.
Taufik lantas mempertanyakan pernyataan mana yang membuat Apdesi tersinggung. Saat itu, kata dia, dirinya hendak menjelaskan soal nomenklatur berbeda, yakni studi banding ialah berkunjung ke sister city atau kota sahabat di luar negeri, sedangkan jika berkunjung ke Lebak, namanya kunjungan kerja dalam daerah.
"Apanya yang tersinggung? Kan kalau studi banding levelnya mesti setara Ibu Kota dong? Kalau ke daerah kita namanya kunjungan kerja, beda tuh kunjungan kerja (dengan) studi banding. Misal saya ke daerah, ke Bandung, Surabaya, ke mana, ke Lebak, itu kunker namanya, bukan studi banding," jelasnya.
Untuk diketahui, pernyataan ini dilontarkan oleh M Taufik ketika menjelaskan soal anggaran kunjungan kerja ke luar negeri anggota DPRD DKI tahun 2022 mencapai Rp 45 miliar. Saat itu, M Taufik membeberkan soal manfaat kunjungan kerja. Dia lantas berkelakar soal Kabupaten Lebak.
"DLN (dinas luar negeri) itu setahun sekali, namanya studi banding. Contoh manfaatnya ketika ke Jerman keluarlah ITF. Sekarang studi banding mau ke mana? Mau ke Banten, ke Lebak? Masa ke Lebak ke kampung emak gue?" ucap Taufik pada Jumat (6/1) lalu.
"Jakarta itu studi bandingnya harusnya ke sister city kan mau mensejajarkan, ketika kita ke Berlin ketemu ITF," tambahnya.
Sekretaris Apdesi Lebak Usep Pahlaludin kemudian mengaku tersinggung oleh pernyataan M Taufik tersebut. Terlebih M Taufik berasal dari Lebak.
"Pernyataan 'ngapain studi banding ke Lebak, mau dapat apa?' Artinya lain (bukan) persoalan itunya. Tapi, ada pernyataan menohok, ngahina bahasanya. Padahal dia orang Lebak," kata Usep Pahlaludin saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu (12/1).
Menurutnya, Apdesi Lebak turut memeras keringat untuk membangun Kabupaten Lebak. Pihaknya pun tidak terima dengan pernyataan Taufik karena dinilai menyinggung masyarakat Kabupaten Lebak.
Atas pernyataan itu, Apdesi Lebak akan mengambil jalur hukum dengan melaporkan M Taufik ke polisi dan Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta. "Melakukan langkah hukum, pelaporan menuntut M Taufik atas pernyataannya itu. Karena ada unsur penghinaan ke Kabupaten Lebak," kata Usep.
"Kami akan melaporkan ke polisi dan dewan kehormatan. Tapi sebelum itu, nanti sore kami akan berunding terlebih dahulu kepada masyarakat. Mungkin nanti sore bisa diputuskan kapan kita akan melapor ke Polda Banten dan Dewan Kehormatan DPRD DKI Jakarta," Usep menegaskan.