Polisi menangkap dua pelaku pembunuhan sopir angkot dalam bentrokan maut di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kedua pelaku berinisial ID dan AH ditangkap di Pulau Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.
"Kita amankan saat berada di Pulau Laonti, pada hari Kamis tanggal 6 Januari, dini hari pukul 00.20 Wita," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sultra, Kombes Bambang Wijanarko, dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022).
Bambang mengatakan ID dan AH ditetapkan sebagai tersangka pelaku pembunuhan sopir angkot, Agustinus, saat bentrokan maut yang terjadi di Kendari Beach pada 16 Desember 2021. Kedua pelaku ini memiliki peran masing-masing.
"ID dengan peran melakukan pemukulan menggunakan kayu kepada korban mengakibatkan korban terjatuh kemudian tersangka AH yang mengayunkan parang adat pada leher korban sehingga korban meninggal," ucapnya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dikenai pasal berlapis. "Kita pasang pasal berlapis, Pasal 170 KUHP dan Pasal 351 ayat 3 dan Pasal 338 KUHP," tegas Bambang.
Bambang juga mengungkap sebanyak 10 orang telah ditetapkan sebagai tersangka penghasutan dalam bentrokan maut tersebut. Enam di antaranya telah dilakukan penahanan.
"Untuk penghasutan telah diperiksa 19 orang saksi dan ditetapkan status tersangka sebanyak 10 orang, sudah dilakukan penahanan terhadap 6 orang tersangka dengan inisial AB, AP, AGS, KH, SA, AR. Untuk 4 orang tersangka lainnya masih dalam tahap pencarian," ujarnya.
"Untuk penganiayaan telah diperiksa 16 saksi, TKP penganiayaan di Simpang Pohon Beringin telah ditahan 1 orang atas nama EF, sedangkan 1 orang lagi masih dalam pencarian dan telah diterbitkan DPO," tambahnya.
Lalu, untuk tindak pidana perusakan dan pembakaran juga telah diperiksa sebanyak 18 orang saksi dan telah dilakukan penangkapan dan penahanan terhadap 2 orang tersangka berinisial AG dan FAH.
"Sehingga total pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan yakni sebanyak 11 orang," imbuhnya.
Untuk diketahui, bentrok maut antara kelompok pemuda di Kendari terjadi karena adanya ketersinggungan kelompok saat dilakukan pawai budaya. Dalam bentrok maut itu, diketahui seorang sopir angkot menjadi korban meninggal, 19 orang mengalami luka-luka dan sejumlah kendaraan serta lapak warga dirusak.
(fas/fas)