KONI Sumut Anggap Lumrah Gubsu Jewer-Usir Pelatih PON: Sikap Bapak ke Anak

KONI Sumut Anggap Lumrah Gubsu Jewer-Usir Pelatih PON: Sikap Bapak ke Anak

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikNews
Jumat, 31 Des 2021 18:04 WIB
Screenshot video viral Edy jewer pelatih biliar (dok. Istimewa)
Screenshot video viral Edy menjewer pelatih biliar (dok. Istimewa)
Medan -

Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis meminta polemik pelatih biliar PON Khoirudin Aritonang atau Choki dijewer Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diakhiri. Jhon menganggap jeweran merupakan sikap biasa dilakukan ayah terhadap anaknya.

"Jadi kalaulah ada kritik semacam itu, kita sebagai pelatih harus menganggapnya hal biasa sebagai motivasi kita berprestasi lebih baik lagi. Di satu sisi, saya memahami karakter beliau (Gubernur Edy), jadi lumrah saja itu sikap seorang bapak kepada anaknya," kata Jhon kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).

Jhon menyebut apa yang dilakukan Edy terhadap Choki merupakan bentuk motivasi. Jhon mengatakan Edy bermaksud mendorong atlet maupun pelatih untuk lebih berprestasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konteksnya kan sebenarnya untuk memotivasi dalam acara pemberian tali asih kemarin. Bagaimana supaya pelatih-pelatih kita, termasuk atlet Sumut, mampu berprestasi lebih tinggi di PON mendatang. Seperti yang saya katakan tadi itulah, artinya ini ibarat seorang bapak dengan anak-anaknya saja, bukan karena faktor lain," ucap Jhon.

Jhon mengatakan dirinya sudah bertemu dengan Choki untuk membahas persoalan itu. Dia berharap masalah ini tidak bergulir lagi.

ADVERTISEMENT

"Bung Choki ini yang kita kenal adalah orang baik, namun di satu sisi mungkin tidak semua orang bisa menerima cara Bapak Gubernur kita. Konteksnya seperti yang saya sampaikan itu, bahwa Gubernur cuma ingin pelatih dan atlet kita ini berprestasi untuk PON nanti," ujarnya Jhon.

"Apalagi ini mau tutup tahun, alangkah baiknya kita akhiri dengan hal-hal yang baik pula," tambahnya.

Sebelumnya, aksi Edy menjewer pelatih Biliar PON karena tidak tepuk tangan saat acara ini viral. Edy awalnya mengatakan jeweran itu merupakan jeweran sayang.

Choki dijewer dan diusir Gubsu saat acara pemberian tali asih pada Senin (27/12). Video aksi Edy menjewer Choki itu viral.

Dilihat detikcom, dalam video terlihat Edy Rahmayadi awalnya menyampaikan motivasi agar para atlet untuk membawa kejayaan untuk Sumut. Edy mengatakan, jika Sumut berjaya, atlet bisa mengambil apa pun yang dia mau.

Pernyataan Edy itu kemudian disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan itu. Namun Edy melihat ada satu orang yang tidak tepuk tangan dan langsung memanggilnya.

"Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju kuning. Kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini," kata Edy dalam video itu.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Tangis Choki Kala Viral Gegara Dijewer Gubsu Edy Rahmayadi':

[Gambas:Video 20detik]



Edy kemudian menanyakan posisi dia di kegiatan itu. Pria yang dipanggil itu kemudian menjawab bahwa dia adalah pelatih cabang olahraga Biliar.

"Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy Rahmayadi sambil menjewer pelatih Biliar itu.

Edy kemudian menjelaskan alasannya menjewer Choki. "Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).

Edy juga menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Edy mengatakan dia melakukan itu karena Choki tertidur saat acara.

"Pelatih saya, saya ngumpul begini, dia tidur," ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12).

Choki menjelaskan terkait alasannya tidak tepuk tangan saat acara. Choki mengaku bingung kenapa harus bertepuk tangan. Choki mengatakan hal disampaikan Edy biasa saja sehingga dia tidak bertepuk tangan.

"Aku bingungnya, apa yang harus ditepuktangani dari beliau. Toh, semua-semuanya biasa aja, jadi kenapa hanya karena tidak tepuk tangan, jadi kena marah di depan orang ramai," ucapnya.

Choki kemudian menceritakan dampak terhadap dirinya setelah dijewer Gubsu Edy. Sambil menangis, Choki mengatakan dirinya malu usai insiden itu.

"Belum lagi kejadian, ada anak saya. Merasakan malunya. Mohon maaf, cemana pun saya malu sekali, betul," kata Choki di saat konferensi pers di Medan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads