Tangis pelatih biliar Pekan Olahraga Nasional (PON) Khoirudin 'Choki' Aritonang pecah saat menceritakan malunya usai dijewer di depan khalayak oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi. PDIP Sumut mendesak Edy meminta maaf kepada Choki.
"Sebuah keteladanan dan untuk melanjutkan peradaban, selayaknya Gubsu bermohon maaf. Tidak saja kepada Choki Aritonang, tetapi kepada seluruh rakyat Sumatera Utara ,karena telah mempertontonkan perilaku dan contoh yang tidak baik sebagai seorang pemimpin," kata Wakil Ketua PDIP Sumut Aswan Jaya kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).
Menurut Aswan, sikap-sikap yang dilakukan Gubsu Edy selama ini menunjukkan belum terwujudnya Sumut bermartabat. Aswan kemudian menyarankan Edy mendelegasikan tugasnya jika tidak mampu bekerja dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekaligus juga bermohon maaf karena belum mampu mewujudkan Sumut yang bermartabat. Bila memang tugas sebagai seorang Gubsu begitu sangat berat untuk dipikul, pendelegasian tugas-tugas sebagai seorang gubernur sudah patut untuk dilakukan," ujar Aswan.
"Pendelegasian tugas itu juga merupakan bagian dari implementasi dalam sebuah manajemen kepemimpinan. Waktu kerja untuk periode sebagai Gubsu tinggal sedikit lagi, janganlah waktu itu dibuang untuk urusan-urusan yang buat gaduh," tambahnya.
Aswan kemudian meminta Wakil Gubernur Sumatera Utara terlibat menyelesaikan masalah ini. Dia meminta Wakil Gubernur Sumatera Utara tak cuma diam.
"Sekali lagi kami minta untuk Wagubsu tidak tinggal diam menonton kegaduhan ini. Pimpin Sumut dengan baik di sisa waktu yang ada. Ingat, prestasi olahraga kita masih sangat rendah, berilah apresiasi kepada semua pihak yang tengah berupaya membangun prestasi olahraga," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi Edy menjewer pelatih biliar PON karena tidak tepuk tangan saat acara ini viral. Edy awalnya mengatakan jeweran itu merupakan jeweran sayang.
"Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Tangis Choki Kala Viral Gegara Dijewer Gubsu Edy Rahmayadi':