Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melarang pelatih olahraga di Sumut berkumis. Ini merupakan kedua kalinya Edy melarang orang berkumis.
Edy pertama kali melarang orang berkumis saat bertemu dengan para kepala sekolah tingkat SMA dan SMK di Sumut pada Kamis (29/4/2021). Edy juga meminta kepala sekolah tidak berperut besar.
"Saya berharap kepala sekolah tak ada yang berkumis, karena tak benar itu berkumis," kata Edy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besarkan biseps, bukannya perut dibesarkan, biar gagah," sambungnya.
Edy juga meminta kepala sekolah merapikan pakaian. Dia meminta kepala sekolah yang menggunakan peci juga berpenampilan rapi.
Selain pakaian, dia meminta kepala sekolah memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah masing-masing. Dia berjanji datang ke sekolah-sekolah untuk memeriksa kebersihan.
"Kalau nanti saya datang ke sekolah, saya akan lihat kamar mandi bersih atau tidak. Kalau tidak siap-siap," jelasnya.
Edy mengatakan ada perubahan dalam proses pelantikan kepala sekolah tingkat SMA dan SMK di masa yang akan datang. Edy mengatakan dirinya sendiri yang akan melantik kepala sekolah.
"Saya sudah sampaikan ke kepala dinas, kepala sekolah (SMA/SMK) yang melantik adalah gubernur," jelas Edy.
Kepala sekolah, kata Edy, juga akan diseleksi lebih ketat. Dia mengatakan akan bekerja sama dengan kampus Universitas Sumatera Utara untuk menyeleksi kepala sekolah.
"Jadi saya harap ini kepala sekolah itu diasesmen dulu," paparnya.
Ucapan Edy melarang kepala sekolah berkumis itu kemudian mendapat kritik karena dianggap tak ada kaitan kumis dengan prestasi.
Larang Pelatih Olahraga Berkumis
Edy kembali melarang orang berkumis. Kali ini, dia melarang pelatih olahraga berkumis karena dianggap berjiwa tua.
"Tak boleh, tak ada pelatih yang berkumis," kata Edy saat pelantikan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumut di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12/2021).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Tangis Choki Kala Viral Gegara Dijewer Gubsu Edy Rahmayadi':
Edy Rahmayadi mengatakan saat dirinya memenangkan peperangan, orang-orang yang ikut dalam perang itu berjiwa muda. Orang berjiwa muda, kata Edy, belum tentu orang yang berusia muda.
"Di tempat kami dulu, di dalam memenangkan pertandingan, kalau kami peperangan, orang orang yang berjiwa muda. Bukan orang muda," tutur Edy.
Dia menilai orang berkumis memiliki jiwa yang tua. Untuk itu dia meminta agar pelatih tidak berkumis agar tetap berjiwa muda.
"Orang berkumis itu adalah orang orang berjiwa tua. Makanya pelatih tak boleh berkumis. Saya minta maaf yang berkumis itu," tambahnya.
Dalam acara itu, Edy juga meminta peserta menjaga pola hidup sehat. Edy mencontohkan pola hidup di Akademi Militer (Akmil).
"Saya contohkan Akmil, itu berbeda dengan mahasiswa. Dia harus 500 kalori masuk, jadi 150, 150, 200 siang. Harus. Karena dia menghabiskan kalori itu bisa sampai 700 satu hari. Makanya itu badannya kecil-kecil," tuturnya.
Edy mengatakan mengontrol kalori perlu dilakukan agar tubuh tetap sehat. Kondisi tubuh sehat ini, kata Edy, diperlukan agar tidak dirawat di rumah sakit.
"Saudara-saudara saya, bisa ketawa kita, kita bisa jalan, pastinya kita sehat," jelasnya.