Ginandjar Kartasasmita: Jangan Biarkan Demokrasi Dimanipulasi

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 10:06 WIB
Foto: Ginandjar Kartasasmita (Ray Jordan/detikcom)
Jakarta -

Proses politik menjelang Pilpres 2024 sudah mulai intens. Eks Menteri Koordinator Perekonomian, Prof Ginandjar Kartasasmita mengingatkan agar demokrasi jangan lagi sampai diperangkap oleh kekuatan antidemokrasi.

"Banyak calon yang dianggap memiliki kesempatan untuk maju. Setiap calon banyak pendukung dan semua bermain di media, sehingga terasa hiruk-pikuk," kata Ginandjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/12/2021).

Dia juga berbicara soal semacam pesta survei politik. Dia mengatakan para tokoh yang digadang-gadang menjadi capres 2024, berkejar-kejaran dalam survei. Dia menduga para calon punya surveyor sendiri.

"Sudah bisa terbaca polster mana berada di depan calon mana. Survei atau polling adalah gabungan profesi dan bisnis. Polling ada ilmunya dan di banyak negara maju relatif akurat, kalau dijalankan secara profesional dan ilmiah. Tapi kalau bisnis yang menonjol, maka surveyor seperti tailor, hasil sesuai dengan ukuran pelanggan. Jujur saja susah kita membedakan antara tipe yang pertama dan kedua," tutur Ginandjar.

Dia sendiri menilai, demokrasi Indonesia sudah lumayan baik. Contohnya, Joko Widodo (Jokowi) yang mampu menjadi presiden selama dua periode.

Padahal, Jokowi menurutnya berlatar belakang biasa-biasa saja pada waktu pertama kali maju. Jokowi juga tidak memiliki nama dan sumber daya yang besar. Dia berharap semua pihak mesti bertanggung jawab menjaga iklim demokrasi.

"Jangan biarkan demokrasi kembali diperangkap oleh kekuatan-kekuatan antidemokrasi, yang menggunakan demokrasi bukan sebagai sistem yang benar, tetapi yang dapat dimanipulasi," ujar Ginandjar.

Simak juga 'Mardani Ingin Reset Ulang Sistem Demokrasi di Indonesia':






(rdp/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork