Dua oknum polisi bersama seorang warga sipil dilaporkan atas dugaan pengeroyokan terhadap remaja berinisial AH (18) dan AD (15) di Jakarta Timur. Kasus ini berujung saling lapor ke Polres Metro Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan menyebut awalnya dua oknum polisi hendak mengunjungi rumah saudaranya yang berlokasi di Bidara Cina, Jakarta Timur, Kamis (11/11) dini hari. Bermula ketika dua oknum polisi TP dan SS datang ke lokasi untuk mengunjungi saudaranya, seorang warga sipil berinisial JS.
"Rupanya jalan menuju ke keluarganya itu diportal, mereka menunggu portal dibuka," kata Erwin saat dihubungi, Jumat (24/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaca Mobil Pelaku Dipecahkan
Erwin mengatakan, ketika keduanya menunggu portal itu dibuka, tiba-tiba datang sekitar 15 orang bergerombol. Tak jelas apa masalahnya, sekonyong-konyong mereka merusak mobil Honda Brio yang dinaiki kedua oknum polisi ini.
"Tiba-tiba menurut kesaksian mereka ada 15 orang langsung berkerumun mengelilingi mobilnya itu pukul 01.40 WIB dini hari ya. Terus salah satu orang itu memecahkan kaca mobil," ujarnya.
"Sambil menunggu tiba-tiba dateng mobilnya dirusak sama 15 orang ini. Mereka karena kalah jumlah, lari, mundur sampe nabrak gapura," sambungnya.
Merasa kalah jumlah, keduanya lalu kabur dan menghubungi JS. Setelah itu mereka bertiga kembali ke lokasi untuk mencari pelaku perusakan.
"Karena 15 orang lawan 2 nggak seimbang. Nah mereka balik lagi dengan tujuan cari orang yang merusak kendaraannya seperti itu," tuturnya.
Lihat juga video 'Pria di Tasik Tewas Dikeroyok Warga Saat Mau Apel':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Dua Korban Dikeroyok
Saat kembali ke lokasi tersebut, ketiga pelaku ini bertemu dengan AH dan AD. Kemudian terjadilah pengeroyokan tersebut.
"Tiba-tiba di dekat situ nongkronglah ada anak-anak, nah itulah mereka (korban) akhirnya dipukuli," tuturnya.
Selanjutnya, mereka membawa kedua korban ke Polres Metro Jakarta Timur. Polres Jaktim melakukan pemeriksaan sebagai saksi kepada kedua korban tersebut saat itu.
"Dibawalah yang berdua ini ke Polres, mereka akhirnya kita cek dan kita periksa mereka, sudah berjalan pemeriksaannya. Statusnya masih saksi, kita masih nunggu satu orang saksi temen mereka (oknum polisi) yang sudah dua kali dipanggil inisialnya JS untuk mendapatkan kesaksian," terangnya.
Saling Lapor
Erwin mengatakan kedua pihak saling melaporkan kejadian itu ke Polres Jaktim. Dua oknum polisi melaporkan soal pengeroyokan terhadap mobil mereka.
"Ini juga masih berjalan karena kan memang mobilnya rusak, mobilnya pecah, ada semua foto-fotonya juga dan ini masih berlangsung bukan berarti nggak ditangani. Nah itu masih berproses, jadi saling melapor," jelas Erwin.
Sementara itu, dua remaja melaporkan soal pemukulan oknum polisi. Lebih lanjut Erwin masih mendalami apakah kedua korban ini termasuk kelompok 15 orang tadi.
"Apakah yang 2 orang (korban) ini menjadi bagian dari 15 orang ini? Nah ini juga masih berproses. Seperti itu," sambungnya.
Erwin mengatakan kedua belah pihak mempunyai hak melapor ke kepolisian. Ini disebabkan pihak korban mengalami pemukulan oleh kedua anggota Mabes Polri, sedangkan kedua anggota Mabes Polri mengalami kerusakan pada mobilnya.
"Nah ini kan hak mereka untuk melaporkan, kita fasilitasi dengan baik. Dua-duanya karena ini saling lapor dan masing-masing punya kuasa hukum maka kita berikan kesempatan mungkin bagaimana prosesnya," kata Erwin.
"Pada prinsipnya begini, kami ini secara profesional akan tetap mendudukkan pada posisi berdasarkan alat bukti olah TKP," lanjutnya.