Embassy di SCBD, Jakarta Selatan sempat didatangi aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP DKI Jakarta. Embassy dirazia karena pada pukul 00.00 WIB masih kedapatan pengunjung.
Polisi juga sempat dihalangi ketika akan masuk ke Embassy. Sehingga polisi sempat mengamankan manajer dan sekuriti Embassy.
Berikut kabar terkini terkait penindakan kepolisian terhadap Embassy:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer dan Sekuriti Embassy Dipulangkan
Polda Metro Jaya sempat meminta keterangan dari manajer dan sekuriti Embassy, SCBD, Jakarta Selatan, terkait pelanggaran protokol kesehatan. Keduanya kini telah dipulangkan pihak kepolisian.
"Polda Metro pada hari Minggu (19/12) telah melakukan pemeriksaan manajer dan ada tempat hiburan disegel. (Manajer) sudah diperiksa dan dikembalikan dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi lagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/12).
Embassy dirazia aparat gabungan Polda Metro Jaya, TNI dan Satpol PP pada Minggu (19/12) dini hari. Saat didatangi pada pukul 00.00 WIB, pengunjung Embassy Club belum bubar.
Polisi Sebut Pihak Embassy Akui Salah
Zulpan mengatakan sekuriti tersebut telah mengakui kesalahannya. Sekuriti berjanji tidak mengulanginya.
"Kami minta keterangan mereka dan mereka sadari kesalahan dan mereka buat pernyataan akui kesalahan dan janji tidak lakukan hal sama," terang Zulpan.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Saksikan juga 'Jika Ditemukan Kerumunan Saat Nataru, Pemkot Solo Akan Swab di Tempat':
Polisi Minta Embassy Club Pakai PeduliLindungi
Dia menambahkan, pihak kepolisian juga meminta pengelola Embassy Club untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi mengingat banyak pengunjung yang bisa masuk tanpa melalui proses screening di aplikasi tersebut.
"Kami imbau agar taati prokes khususnya penggunaan aplikasi PeduliLindungi karena beberapa securiti tidak punya aplikasi itu sehingga pengunjung terabaikan tidak gunakan aplikasi PeduliLindungi. Ini antisipasi kami agar tidak sebar Omicron," terang Zulpan.
Pengamanan 'Berlapis' di Embassy Club
Zulpan menceritakan bagaimana petugas dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP dihalangi saat akan menggelar razia di Embassy Club. Petugas tidak bisa naik ke lokasi klub malam karena tak bisa mengakses lift.
"Jadi masuknya itu lift-nya dia contact di bawah baru bisa masuk pengunjung. Kita nggak bisa mencet tombol-tombol kalau nggak dikasih akses. Dari sana pindah ke lift lagi," katanya.
Zulpan menerangkan Embassy Club menerapkan sistem pintu berlapis. Itulah yang membuat petugas kesulitan mengakses ke area utama klub.
"Ternyata dia itu berlapis-lapis, jadi kalau bukan pengunjung nggak dikasih masuk. Di dalam itu penuh," ucapnya.
Simak penjelasan Embassy Club di halaman selanjutnya
Embassy Club Bantah Penyegelan Polisi
Embassy Club membantah penyegelan outlet. Embassy Club juga mengaku menjalankan protokol kesehatan.
"Karena outlet kami mengikuti dan tidak melanggar peraturan, maka outlet kami tidak disegel," ujar Direktur Utama PT Narma Prakarsa Loka selaku pemilik outlet Embassy, Ryan Wiranata dalam keterangannya, Senin (20/12).
Ryan kemudian juga menepis kalau ada tes urine yang dilakukan di outlet Embassy pada malam razia tersebut. Menurutnya, saat aparat datang, pengunjung Embassy sudah pulang.
"Karena outlet kami sudah clear area dan sudah tidak ada pengunjung, maka tidak ada tindakan test urine di outlet kami," tuturnya.
Sementara itu, Ryan menjelaskan Embassy merupakan salah satu outlet yang ada di dalam gedung Elysee. Dengan demikian, kata Ryan, pihaknya tak mungkin bisa menghalangi polisi dan petugas lain.
"Kami hanyalah salah satu outlet di dalam gedung Elysee. Sehingga kami tidak mungkin bisa dan tidak punya kapasitas untuk menghalangi petugas," kata Ryan.
Berikut klarifikasi lengkap dari pemilik Embassy:
Kami selaku pihak management PT Narma Prakarsa Lokas ingin mengklarifikasi beberapa hal atas pemberitaan mengenai Embassy yang beredar beberapa hari ini. Di antaranya:
1. Kami ingin meluruskan bahwa outlet kami di Gedung Elysee SCBD lantai 3A bukanlah Embassy Club, melainkan Embassy sesuai dengan perizinan kami yaitu restoran dan bar
2. Kami memakai aplikasi Pedulilindungi yang berada di pintu masuk gedung Elysee
3. Outlet kami tidak melanggar jam operasional yang ditentukan pemerintah, dapat dilihat di video yang beredar bahwa saat petugas datang, outlet kami sudah clear area
4. Karena outlet kami mengikuti dan tidak melanggar peraturan, maka outlet kami tidak disegel
5. Karena outlet kami sudah clear area dan sudah tidak ada pengunjung, maka tidak ada tindakan tes urin di outlet kami
6. Kami hanyalah salah satu outlet di dalam gedung Elysee. Sehingga kami tidak mungkin bisa dan tidak punya kapasitas untuk menghalangi petugas.