Dugaan malapraktik berujung meninggalnya mama di Papua. Pasien yang hamil tersebut meninggal dunia lantaran kasa tertinggal di dalam perut usai operasi.
Dugaan malapraktik itu awalnya viral di media sosial. Pihak Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Mimika, Papua, pun buka suara soal dugaan malapraktik itu.
"Benda yang ada di perut itu adalah kasa yang tertinggal pada operasi yang pertama dan itu kami akui adalah kelalaian," kata Direktur RSMM, dr Johni R Tandisau, kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal Peristiwa
Johni pun mengungkap awal peristiwa itu. Pada 26 Agustus 2021, pasien masuk ke rumah sakit lantaran mengandung anak yang ketujuh.
Lantaran masa kehamilan sudah melewati waktunya, direncanakanlah operasi atau caesar. Saat itu dilakukan tindakan operasi pertama oleh tim medis dan mengeluarkan bayi dari kandungan pasien.
Pada 31 Agustus 2021, pasien sudah diperbolehkan pulang. Pihak rumah mengaku pasien tidak datang lagi untuk melakukan kontrol.
Pada 27 Oktober 2021, pasien kembali mengunjungi rumah sakit. Pasien mendatangi poliklinik.
Saat itu, pasien mengeluhkan sakit di bagian perut, setelah operasi pertama mengalami bengkak (kembung) pada bagian perut, mual, serta muntah-muntah. Akhirnya saat itu pasien menjalani opname di rumah sakit.
Berdasarkan observasi medis, ditemukan adanya kelainan. Disebut adanya sumbatan pada usus pasien, sehingga dianjurkan untuk dilakukan operasi, tapi pasien menolak dan berobat jalan.
Lihat juga video 'RSUD Pandan Arang Boyolali Gelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing':
Pada 20 November 2021, pasien kembali ke rumah sakit. Akhirnya, pada 22 November 2021 diputuskan untuk dilakukan operasi mengeluarkan kain kasa tersebut.
Johni menyebut adanya kebocoran pada usus. Korban dinyatakan meninggal pada 28 November lalu.
"Ada kebocoran pada usus, kemudian dilakukan lagi operasi ulang tanggal 27 November oleh karena infeksi yang besar, pada tanggal 28 November ibu itu meninggal," terangnya.
Sebut Tak Ada Kesengajaan
Johni melanjutkan bahwa tak ada kesengajaan tim medis meninggalkan kasa di dalam perut korban. Dia menyebut ada kelalaian saat operasi itu.
"Tidak ada kesengajaan meninggalkan kasa di dalam. Tapi, kasa itu diperlukan pada saat dilakukan tindakan operasi. Hanya saja ada kelalaian dari operator pada saat menutup itu untuk mengeluarkan, itu yang terjadi," jelas dr Johni.
Terkait kejadian ini, pihak Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) telah mengistirahatkan dokter beserta tim yang menangani proses operasi terhadap pasien. Yayasan melakukan komunikasi dengan pihak keluarga.
"Tentu langkah awal telah dilakukan untuk mengistirahatkan, sambil menunggu hasil investigasi," kata perwakilan yayasan Hans Magal.
Polisi Usut
Polisi pun turun tangan menyelidiki kasus ini. Sebanyak 5 orang telah diperiksa.
Kapolsek Mimika Baru (Miru) AKP Oscar Fajar Rahadian mengatakan pemeriksaan itu dilakukan oleh Satreskrim Polres Mimika di Mapolsek Miru. Oscar belum mengungkap jumlah saksi yang diperiksa hari ini.
"Hari ini ada pemeriksaan saksi oleh tim Reskrim Polres Mimika. Pemeriksaannya di Mapolsek Miru," kata Oscar kepada wartawan, Jumat (10/12).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Bertu Hardyka Eka Anwar mengatakan pihaknya telah memeriksa keluarga dan pihak RSMM Papua. Total sudah ada lima saksi yang diperiksa terkait viral dugaan malapraktik tersebut.
"Laporan polisinya sudah ada. Kami sudah periksa tiga saksi dari keluarga, sudah diperiksa terkait dengan peristiwa yang ada dalam video. Sementara itu, untuk pihak rumah sakit, sudah ada dua orang telah diperiksa," ucap Bertu.