Warga perumahan Taman Bona Indah yang pertama kali melaporkan sumur resapan bikin mobil terjeblos, Arnold Mamesah, membantah keterangan Lurah Lebak Bulus. Dia mengklaim punya bukti rekaman CCTV untuk membantah pernyataan Lurah.
Ada dua hal yang dibantah oleh Arnold. Pertama, pernyataan Lurah Lebak Bulus Jaenudin yang menyebut bahwa ada mobil bolak-balik di lokasi hingga akhirnya sumur resapan itu jebol dilindas mobil. Belakangan diketahui itu adalah mobil politikus PSI Isyana Bagoes Oka, meski sebenarnya Lurah tidak menyebut nama Isyana.
"CCTV tak tunjukkan mobil Expander milik Isyana bolak-balik di sumur resapan," kata Arnold kepada detikcom, Jumat (10/12/2021).
"Saya yang bertanggung jawab atas bantahan yang saya buat setelah melihat CCTV," ujar Arnold.
Dia menjelaskan, Jl Bona Indah lokasi bak kolam resapan modular itu bukanlah jalan ramai. Jalan itu sudah buntu ditutup portal sejak pandemi COVID-19, tahun lalu. Namun dia mendengar pernyataan Lurah. Dia menilai pernyataan Lurah adalah opini spekulatif.
"Pernyataan Lurah Lebak Bulus yang mengatakan ada mobil yang bolak-balik sangat sesat spekulatif dan tidak berdasar. Dari pantauan CCTV Bona Indah tidak ada fakta yang mendukung," kata Arnold.
Menurut Arnold, kecelakaan pada Rabu (8/12) kemarin adalah murni kecelakaan dan kebetulan Arnold ada di sekitar situ. Arnold bersama satu orang lain yang merupakan pembuat patung kemudian membantu mobil itu keluar dari lubang bak kolam resapan modular. Dengan cepat, mobil itu berhasil berlalu dari lokasi sumur resapan.
Bantahan kedua dari Arnold terhadap pernyataan Lurah adalah soal pagar pembatas pengerjaan sumur resapan. Gara-gara tidak ada pagar, maka kendaraan menjadi bebas melintas dan melindas sumur resapan. Lurah menyatakan pihak yang menghilangkan pagar itu adalah warga. Arnold membantah hal tersebut.
"Juga pernyataan ada warga yang memindahkan pelang sangat tidak berdasar dan membuat kesal warga. Saya warga yang mengikuti proses sejak awal dan sangat paham serta memberikan dukungan-sementara pihak pelaksana sudah mengakui kelalaiannya dalam memasang plang atau markah," kata Arnold.
Selanjutnya, pernyataan Lurah:
Simak Video 'Heboh Harga Sumur Resapan Rp 80 Juta Per Unit, Ini Kata Pemrov DKI':
(dnu/dhn)