64 Penyerang Asrama Bikin Mahasiswa Putus Tangan di Makassar Masih Buron

Hermawan Mappiwali - detikNews
Rabu, 08 Des 2021 14:24 WIB
Tujuh pelaku perang mahasiswa di Makassar ditangkap. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Polisi masih terus mengejar pelaku penyerangan dua asrama mahasiswa yang membuat satu korban putus tangan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 64 pelaku penyerangan asrama mahasiswa masih diburu.

"Kurang-lebih memang masih sekitar itu (64 orang) yang masih dalam pengejaran kita," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman kepada detikcom, Rabu (8/12/2021).

Jamal mengatakan pelaku yang diburu kebanyakan sudah meninggalkan Makassar untuk bersembunyi di luar daerah. Namun dia memastikan pihaknya masih terus melakukan pengejaran.

"Bisa kami sampaikan sampai saat ini anggota masih melakukan pengejaran. Segala perkembangan juga terus kita laporkan ke pimpinan," kata Jamal.

"Dan khusus untuk para pelaku yang masih jadi buron, disinyalir memang sudah menyebar, karena seperti Bapak Kapolda sampaikan kemarin, ada yang ditangkap di Makassar, Luwu, sama Bone," tutur Jamal.

Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana menyebut kasus tersebut bermula dari penyerangan sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM yang melibatkan mahasiswa IPMIL. Penyerangan tersebut menyebabkan Ketua BEM Fakultas Pertanian UIM, yang juga mahasiswa asal Kabupaten Bone, Arham, mengalami luka berat hingga tangan nyaris putus.

Penyerangan tersebut berbuntut panjang berupa aksi serangan balik ke asrama mahasiswa IPMIL di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Minggu (28/11), sekitar pukul 02.00 Wita. Akibatnya, seorang mahasiswa bernama Muhammad Abdul Said terputus tangan kirinya.

Serangan asrama IPMIL tersebut juga kembali memicu serangan balasan ke asrama KEPMI Bone, juga di Jalan Sungai Limboto, Minggu (28/11), sekitar pukul 05.00 Wita.

Kembali ke Kompol Jamal Fathur Rakhman, dia menyebut penyerangan sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM diduga melibatkan 10 orang pelaku. Kemudian penyerangan asrama IPMIL diduga melibatkan sedikitnya 21 pelaku. Sementara itu, serangan ke asrama KEPMI Bone melibatkan hingga 50 orang.

"Cuma untuk yang 50 orang dan 10 orang itu diduga ada duplikat atau pelakunya orang yang sama karena kan mereka kelompok yang sama," sebut Jamal.

Alhasil, polisi memperkirakan total pelaku penyerangan di kasus ini berjumlah 71 orang, 7 orang di antaranya sudah ditangkap hingga ditetapkan menjadi tersangka.




(hmw/nvl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork