Polisi menangkap tujuh pelaku terkait kasus penyerangan 2 asrama hingga 1 mahasiswa putus tangan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tapi polisi belum menangkap eksekutor yang membuat tangan korban terputus.
"Khusus untuk pelaku atau eksekutor yang menebas tangan korban sampai putus itu memang belum kita amankan, masih buron," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman kepada detikcom, Rabu (8/12/2021).
Namun Jamal mengklaim pihaknya telah mengantongi identitas eksekutor tersebut dan memastikan pihaknya terus melakukan pengejaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau identitas sudah kita kantongi karena kan sudah ada beberapa pelaku juga yang sudah kita tangkap dan itu yang kita interogasi," tutur Jamal.
"Intinya tim khusus yang dibentuk masih bekerja di lapangan, masih melakukan pengejaran terhadap pelaku-pelaku lainnya," imbuh Jamal.
Sebelumnya, polisi telah menangkap dan menetapkan tujuh tersangka dalam kasus penyerangan asrama IPMIL dan KEPMI Bone di Jalan Sungai Limboto, Makassar. Mereka masing-masing berinisial MA, MG, Y, W, dan MD serta dua tersangka lainnya berinisial EKP dan ASS.
Diketahui, kasus tersebut awalnya dipicu pengeroyokan oleh sejumlah mahasiswa Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) terhadap Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM), Arham, pada Jumat (26/11) malam.
Arham yang merupakan mahasiswa asal Kabupaten Bone itu dilaporkan luka-luka berat akibat insiden penyerangan tersebut. Bahkan, salah satu tangan korban disebut nyaris putus akibat sabetan parang.
Penyerangan terhadap Arham itu disebut mengundang kemarahan rekan-rekannya sesama mahasiswa asal Bone. Alhasil, terjadi aksi serangan balasan ke asrama mahasiswa IPMIL di Jalan Sungai Limboto, Makassar, pada Minggu (28/11) dini hari.
Serangan balasan tersebut menyebabkan seorang mahasiswa atas nama Muhammad Abdul Said terputus tangan kirinya, tepatnya pada bagian telapak tangan.
Penyerangan asrama IPMIL di Jalan Sungai Limboto juga sempat memicu serangan balasan ke asrama KEPMI Bone di Jalan Sungai Limboto. Serangan tersebut memicu asrama KEPMI Bone terbakar namun tak ada korban jiwa karena asrama dalam keadaan kosong pada saat serangan balasan terjadi.
Simak juga 'Razia Cegah Tawuran, Polisi di Makassar Dapati 78 Butir Pil Koplo':