Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Parepare Erna Rasyid Taufan menemui mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki. Pertemuan ini ia lakukan di sela-sela kegiatan 7th World Halal Summit yang digelar 25-28 November 2021 di Istanbul Congress Center, Turki.
Diketahui, pertemuan ini membawa kesan 'hebat' bagi para mahasiswa terlebih dengan adanya tausiah atau ceramah singkat yang disampaikan Erna. Salah satu anggota PCIM bernama Dzaatul Iffah mengaku semangat bertemu Istri Wali Kota Parepare itu lantaran penasaran dengan sosok Erna Rasyid Taufan yang dikenal agamis dan bersahaja.
Menurutnya, ceramah yang disampaikan ERAT, akronim Ketua Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Provinsi Sulawesi Selatan ini, mampu membakar semangat mereka sebagai mahasiswa di perantauan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua excited mendengar pemaparan dari Ibu Erna. Bahasanya singkat, santai tapi bermakna dan membakar semangat saya secara khusus. Selain mahasiswa, saya seorang Ibu rumah tangga dengan 3 anak (1 umur 3 tahun, ke-2 umur 22 bulan, dan ke-3 umur 6 bulan). Semuanya saya bawa ke acara beliau juga dengan adik saya yang ikut jaga anak-anak, ipar saya dengan anaknya yang 7 bulan dan tante saya dengan bayinya yang baru lahir kurang sari 2 bulan," ujar Dzaatul Iffah dalam keterangan tertulis, Minggu (28/11/2021).
"Awalnya kami mau naik taksi biar perjalanannya lancar dan tidak rempong karena kebetulan lagi gerimis juga, tapi karena waktu itu agak macet jadi beberapa taksi yang saya tahan itu tidak bersedia mengantar, jadi kami memutuskan untuk naik bus meski jalannya jadi lebih jauh," sambungnya.
Mahasiswa asal Kabupaten Maros ini mengisahkan, ceramah singkat Erna dalam pertemuan dengan PCIM bertemakan 'Kepemimpinan dan Kewajiban Menuntut Ilmu' mampu membuatnya tersadar akan arti penting belajar dengan sungguh-sungguh, meski tanpa penjagaan dan pengawasan orangtua.
"Sebenarnya saya tidak kenal beliau (Erna Rasyid Taufan), saya tahunya Ibu Wali Kota Parepare. Saya diberi tahu mertua saya kalau Ibu Wali orang hebat, agamis, dan pasti banyak inspirasi yang bisa didapat kalau ketemu. Itulah yang menyemangati kami untuk berangkat meskipun hujan dan berangin di tengah cuaca dingin, dan benar beliau sosok yang hangat, sosialnya berasa sekali, cerdas dan inspiring women menurut saya," ungkapnya.
Senada dengan Dzaatul Iffah, mahasiswa yang tengah menempuh program Doktoral di Universitas Eskisehir Osmangazi, Turki, Syamsul Hidayat Daud juga mengaku terkesan setelah bertemu dan mendengarkan ceramah Erna Rasyid Taufan secara langsung.
"Alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan İbu Erna Rasyid Taufan. Nasihat-nasihat dan cerita-cerita beliau tentang kepemimpinan dan pengalaman hidup beliau sangat bermanfaat dan sangat relevan dengan kondisi kami mahasiswa di Turki. Tambah berkesan, karena beliau juga menyampaikan dalam suasana kekeluargaan, santai, dan penuh makna," kata Syamsul yang juga merupakan Ketua PCIM Turki.
Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat ini pun menyebutkan, selain Mahasiswa Turki asal Sulawesi Selatan, ceramah Erna Rasyid Taufan juga dihadiri mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang sedang menempuh kuliah di Turki.
Diketahui, mahasiswa lain bernama Ecky menceritakan jadwal ceramah Erna kepada mahasiswa yang berbenturan waktu (waktu yang sama di tempat yang berbeda), namun mampu diakomodir dengan baik oleh Erna Rasyid Taufan yang diketahui saat itu dalam kondisi kurang fit.
"Awalnya kami khawatir karena selain memang peserta yang sudah hadir secara daring dan luring di kafe dan ada kesalahan lokasi karena khawatir terkena macet, kami mengira Ibu Wali tidak jadi hadir. Alhamdulillah beliau hadir menepati janji dan semua teman-teman mahasiswa senang. Ini menambah kesan teman-teman, selain hebat, agamis, sederhana dan ramah, juga menepati janji sehingga menjadi sosok yang pantas jadi inspirator," papar Ecky.
Ecky pun menyampaikan pihaknya berterima kasih kepada Erna dan rombongan yang rela meninggalkan lokasi sebelumnya dan mengejar jadwal yang sudah ditentukan dengan mengurus taksi dan kebutuhannya sendiri menuju lokasi pertemuan.
"Itu tentunya hal yang sangat kami apresiasi, keridaan dan kerendahan hati beliau untuk tetap bisa menyempatkan bersilaturahmi dengan kami secara langsung dan zoom," urainya.
Sementara itu, anggota PCIM lainnya Muh Aunul Muwaffaq menilai sosok Erna Rasyid Taufan merupakan inspirator mahasiswa. Menurutnya, Erna merupakan inspirasi tokoh wanita yang mau berbaur dengan mahasiswa hingga membuatnya sangat terkesan.
"Beliau tidak melihat kami saat ini hanya sebagai mahasiswa, melainkan melihat kami yang sedang bersiap untuk berkontribusi di masyarakat melalui keahliannya masing masing 10-15 tahun ke depan dalam jangka yang panjang. Sesungguhnya pengalaman hidup yang sangat berharga kami dapatkan dari ceramah Ibu Erna Rasyid Taufan," timpal dia.
Aunul menjelaskan dalam tausiahnya, Erna memberi banyak sekali ilmu baru. Menurutnya, di antara ilmu telah membuat para mahasiswa mengingat kembali tujuan awal mereka ke Turki, yaitu menuntut ilmu.
"Di luar dari tausiah utama, selama perjalanan Ibu juga banyak cerita mengenai hikmah-hikmah kehidupan sehingga kita sebagai pelajar banyak sekali mengambil pelajaran dari perjalanan hidup beliau dan memotivasi kita untuk terus berkarya dan berbuat baik. Beliau adalah sosok yang sangat menginspirasi bagi kami seorang pelajar ini," tandasnya.
Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut Erna juga memberikan cendera mata berupa buku karyanya yang berjudul Al-Qur'an dan Rahasia Usia 40 Tahun kepada mahasiswa yang tergabung dalam kelompok PCIM Turki.
Simak juga 'Nyaris 2 Pekan Nelayan di Parepare 'Nganggur' Akibat Cuaca Buruk!':