Argo yang berada di lokasi tidak menyangka rekannya menjadi korban pengeroyokan massa pendemo. Saat terjadi keramaian, awalnya dia mengira ada peristiwa kecelakaan lalu lintas di lokasi.
"Saya tidak lihat secara langsung tapi saya lihat jarak saya kan ketutupan massa. Saya pikir itu kendaraan yang serempetan, nggak tahunya Pak Karo dikejar-kejar," ungkap Argo.
Argo menyayangkan sikap berlebihan dari anggota Pemuda Pancasila. Padahal, selama bertugas selaku polisi lalu lintas, dia dan AKBP Dermawan hingga polantas lainnya tidak dilengkapi dengan senjata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ini polisi lalu lintas nggak ada yang bawa senjata, kita persuasif. Hampir dua tahun saya bertugas (kawal demo) ini yang paling parah," katanya.
Aksi pengeroyokan itu terjadi saat demo ormas Pemuda Pancasila yang berakhir ricuh di depan gedung DPR RI pada Kamis (25/11). Sejauh ini ada 16 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka demo ricuh tersebut.
Satu tersangka diketahui berperan dalam melakukan pemukulan kepada AKBP Dermawan. Namun, pihak kepolisian memastikan proses penyelidikan terhadap demo ricuh PP di depan Gedung DPR RI saat ini masih berlangsung.
(ygs/mea)