Eksekutor begal yang menewaskan pegawai Basarnas Mita (22) akhirnya ditangkap setelah melarikan diri selama beberapa waktu. Dengan tertangkapnya tersangka ADR alias T (25) ini, maka polisi menuntaskan pengejaran terhadap para pelaku.
Tersangka ADR ditangkap hampir satu bulan setelah kejadian pada Jumat (22/10) dini hari lalu. Tidak ada perlawanan saat tersangka ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta terkait eksekutor:
1. Eksekutor Sembunyi di Bogor
Polisi menangkap ADR di tempat persembunyiannya di Cigudeg, Kabupaten Bogor pada Minggu (14/11). Tersangka bersembunyi dengan bantuan temannya.
"Pada tanggal 24 Oktober, dari hasil interogasi, Saudara T melarikan diri ke daerah Gadog, Bogor, dengan dibantu dua orang temannya. Di sanalah dia bersembunyi berpindah-pindah tempat," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto saat jumpa pers di kantornya, Selasa (16/11).
Kemudian pada akhirnya, pihak kepolisian berhasil mengamankan tersangka T di daerah Cigudeg, Kabupaten Bogor. Selain itu, posisi berhasil menyita beberapa barang bukti dalam kasus tersebut.
"Untuk barang bukti yang dapat kita amankan dari Saudara T itu sendiri adalah pakaian yang dia gunakan pada malam kejadian berikut dengan pakaian korban dan CCTV di TKP waktu kejadian," imbuh Setyo.
Simak di halaman selanjutnya, tersangka terpengaruh narkoba
Tonton juga Video: Dua Pelaku Begal HP Pakai Pisau di Ciamis Ditangkap!
2. Tersangka Terpengaruh Narkoba
Polisi mengungkapkan bahwa pelaku berinisial T ini melakukan aksi begal di bawah pengaruh narkoba.
"Sesuai prediksi, pelaku dalam pengaruh narkoba/sabu," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan kepada wartawan, Senin (15/11).
Hengki mengatakan pelaku kejahatan memang erat dengan narkoba. Menurutnya, pelaku kejahatan kerap mengonsumsi narkoba sebelum melakukan aksinya untuk menghilangkan rasa takut.
"Pelaku kejahatan kekerasan yang di bawah pengaruh narkoba, mengakibatkan hilang rasa takut, hilang empati, semangat berlebihan. Sehingga sangat berbahaya sekali," jelas Hengki.
3. Pesta Narkoba Bersama Komplotan
Setyo mengungkapkan, tersangka T dan teman-temannya sempat pesta narkoba sebelum melakukan aksinya. Mereka pesta narkoba di Pulogadung lalu berkeliling kota mencari mangsa.
"Jadi, sebelum melakukan aksinya, dia melakukan pesta narkoba dulu di Pulogadung, satu shoot katanya. Kemudian mereka berangkat untuk mencari mangsa," kata Wakapolres Jakpus AKBP Setyo dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (16/11/2021).
Selain itu, menurut penuturan kepolisian, setelah dilakukan tes urine, terbukti tersangka positif mengkonsumsi narkoba. Setyo mengatakan hal inilah yang membuat tersangka tanpa ragu melakukan tindakan keji tersebut.
"Ini faktanya kenapa Saudara T berani melakukan tindakan keji ini memang didasari pengguna narkoba," kata dia.
Simak di halaman selanjutnya, para tersangka beraksi di tempat lain
4. Beraksi di Tempat Lain
Setyo melanjutkan, tersangka ADR dkk tidak hanya sekali melakukan aksinya. Bahkan di malam yang sama, ADR dkk juga melakukan aksi yang sama di tempat lain.
"Perlu kami sampaikan tentang kejadian yang di Basarnas, pada malam itu juga mereka (pelaku) juga melakukan tindak kejahatan di dua lokasi lainnya," kata Setyo..
Setyo mengatakan, di malam yang sama pelaku dan rekannya berinisial MRP (21), MGP (18) dan MR (24) melakukan tindak kejahatan penjambretan dan pencurian sepeda motor jenis Beat di Jakarta Timur.
"Yaitu di Jakarta Timur begal juga, kemudian kemudian curanmor juga di Jakarta Timur," kata dia.
5. Hasil Kejahatan buat Beli Sabu
Kemudian para tersangka menjual barang hasil curian tersebut. Untuk Handphone ditukarkan sabu-sabu, dan untuk sepeda motor dijual seharga Rp 1.500.000 di daerah Kemayoran.
Setyo mengatakan, uang hasil penjualan tersebut, pelaku gunakan kembali kembali membeli sabu-sabu.
"Dan hasil dari penjualan itu, baik penjualan handphone dari begal maupun sepeda motor hasil curanmor kembali lagi digunakan untuk membeli sabu. Jadi ini sungguh ironis, berawal dari narkotika, berakhir pun digunakan untuk membeli narkotika," tambahnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian sudah berhasil mengamankan 4 orang pelaku dari tindak kejahatan tersebut. Setyo mengatakan, selain TKP begal pegawai Basarnas, pihak kepolisian masih menyelidiki dua kasus lainnya di TKP yang berbeda.