Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil menyebut proses penunjukan langsung dalam proyek quay container crane (QCC) di PT Pelindo II tidak ada masalah, apalagi dalam keadaan mendesak. Menurut Sofyan, itu diperbolehkan sepanjang sesuai dengan aturan direksi perusahaan.
Hal itu disampaikan Sofyan saat bersaksi di sidang RJ Lino di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakpus, Rabu (3/11/2021). Sofyan bersaksi dalam kapasitasnya sebagai mantan Menteri BUMN. Dia dihadirkan oleh RJ Lino sebagai saksi meringankan.
Mulanya ketua majelis hakim Rosmina bertanya perihal Permen (Peraturan Menteri) Nomor 5 Tahun 2008 yang ditandatangani Sofyan selaku Menteri BUMN kala itu. Rosmina bertanya apakah dalam peraturan itu membahas tentang pengadaan barang dan jasa.
"Saudara Saksi, coba dipahami pertanyaan penasihat hukum, ada-tidak di dalam permen tersebut metode untuk pengadaan barang dan jasa, ada-tidak termuat? Ini kan terkait Permen Nomor 5/2008 tanggal 3 September 2008. Arah pertanyaan penasihat hukum di sana. Nah, pada permen itu dibahas tentang pengadaan barang dan jasa?" kata Rosmina.
Sofyan mengaku tidak ingat pasti secara rinci soal pembahasan barang dan jasa. Namun Sofyan mengungkapkan sejumlah metode pelaksanaan proyek QCC salah satunya adalah penunjukan langsung.
"Saya tidak ingat detailnya, tetapi saya ingat bahwa beberapa metode misalnya lewat tender, beauty contest, lewat penunjukan langsung dimungkinkan," kata Sofyan.
Menurutnya, proses penunjukan langsung terkait proyek QCC ini boleh dilakukan. Sofyan menyebut metode itu disebut critical asset.
"Ya ini penunjukan langsung diperlukan kalau keadaan yang mendesak, ada kadang yang kita sebut critical asset dari perusahaan," jelasnya.
"Jadi kalau sudah berkali-kali penunjukan oleh tender, tender belum tentu yang terbaik, banyak sekali tender gagal, boleh ditunjuk langsung kalau gagal tendernya," imbuhnya.
Diketahui, dalam dakwaan jaksa, RJ Lino disebut memberi disposisi kepada anak buahnya agar segera memproses penunjukan perusahaan Wuxi Hua Dong Heavy Machinery Science and Technology Group Co Ltd (HDHM) untuk menangani proyek tiga unit quayside container crane (QCC). HDHM diminta mengerjakan proyek twin lift QCC untuk Pelabuhan Panjang, Palembang, dan Pontianak.
(whn/zap)