Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil hari ini bersaksi dalam sidang mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino atau RJ Lino dalam kasus korupsi PT Pelindo II. Sofyan Djalil dihadirkan sebagai saksi meringankan untuk RJ Lino.
Sofyan Djalil bersaksi di sidang RJ Lino di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakpus, Rabu (3/11/2021). Selain Sofyan Djalil di sini dihadirkan kaitannya selaku mantan Menteri BUMN.
Enam orang saksi meringankan yang dihadirkan RJ Lino adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menteri ATR/BPN dan juga mantan Menteri BUMN Sofyan A Djalil
2. Wiraswasta, Susanto Wijaya
3. Wiraswasta, Hamdan Godang
4. Karyawan BUMN PT Pelindo II, Bunyamin Sukur
5. Karyawan BUMN PT Pelindo II, David Pandapotan Sirait
6. Karyawan BUMN PT Pelindo II, Agus Hendrianto.
Sofyan dalam persidangan mengaku kenal dengan RJ Lino. Dia juga menyampaikan tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan pekerjaan dengan RJ Lino, sehingga dia disumpah menjadi saksi.
"Kenal (RJ Lino), tidak ada (hubungan keluarga dan hubungan pekerjaan)," kata Djalil dalam sidang.
Saat ini Sofyan Djalil masih bersaksi dalam sidang. Sedangkan lima orang lainnya belum diperiksa dan menunggu giliran.
Dalam sidang ini, RJ Lino didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan dan pemeliharaan tiga unit quayside container crane (QCC) di PT Pelindo II. RJ Lino didakwa memperkaya diri sebesar USD 1.997.740,23.
"Terdakwa melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu memperkaya Wuxi Hua Dong Heavy Machinery Science and Technology Group Co Ltd (HDHM), China, seluruhnya sebesar USD 1.997.740,23 yang mengakibatkan kerugian keuangan negara cq PT Pelindo II (persero) sebesar USD 1.997.740,23," ucap jaksa KPK Wawan Yunarwanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (9/8).
Jaksa mengatakan hasil kerugian negara terkait pengadaan tiga unit QCC pada PT Pelindo II pada 2010 didapat dari penghitungan Unit Forensik Akunting Direktorat Deteksi dan Analisis Korupsi KPK dan laporan hasil pemeriksaan investigatif dalam rangka penghitungan kerugian negara atas pengadaan QCC tahun 2010 pada PT Pelindo II dan instansi terkait lainnya di Jakarta, Lampung, Palembang, dan Pontianak.
(zap/dhn)