Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Dinkes: Belum Tentu dari Konsumsi Warga

Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Dinkes: Belum Tentu dari Konsumsi Warga

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 20:52 WIB
Peneliti itu terdiri dari Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George WJ Olivier, dan Corina Ciocan menemukan konsentrasi tinggi paracetamol di Angke, yaitu 610 nanogram per liter, dan Ancol 420 ng/L, keduanya di Teluk Jakarta.
Sampel air Teluk Jakarta yang diduga tercemar paracetamol. (Dok. DLH DKI Jakarta)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta tengah menelusuri penyebab pencemaran paracetamol di Teluk Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan indikasi pencemaran air laut belum tentu karena tingginya konsumsi paracetamol oleh warga di Ibu Kota.

"Belum tentu ya, apakah itu betul-betul sumber dari mana, kita kan nggak tahu, apakah betul (dari) konsumsi masyarakat atau sumber lain," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/10/2021).

Widyastuti menuturkan paracetamol termasuk ke dalam obat-obatan yang bebas dijual tanpa menggunakan resep dokter sehingga peredarannya sulit dipantau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, pihaknya terus menggencarkan edukasi penggunaan obat-obatan di tengah masyarakat.

"Kami terus koordinasi dengan BPOM untuk memberikan pembekalan terhadap para pengguna," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Terkait kepastian sumber pencemaran, Widyastuti menyebut saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta tengah menelusurinya.

"Ke Dinas Lingkungan Hidup," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta selesai melakukan penelitian untuk menelusuri kandungan paracetamol di Teluk Jakarta. Berdasarkan hasil uji sampel ditemukan kandungan paracetamol sebesar 200 nanogram per liter (ng/L)

"Kajiannya memang kita sudah selesai untuk yang paracetamol. Memang nilai yang kita peroleh tidak sebesar yang ada atau yang dirilis oleh BRIN," kata Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (25/10).

Asep menuturkan, meskipun tak memerinci lokasi pengambilan sampel air, angka ini berbeda dari temuan BRIN yang melaporkan konsentrasi tertinggi paracetamol sebesar 610 ng/L di Teluk Angke.

"Tapi ada (kandungan paracetamol), sekitar 200 nanogram per liter. Kalau BRIN kan 600 ng/L," ujarnya.

Asep mengatakan saat ini pihaknya tengah menginvestigasi penyebab Teluk Jakarta terkontaminasi oleh paracetamol. Dugaan sementara, pencemaran disebabkan oleh limbah perusahaan.

Dia juga memastikan akan menindak tegas perusahaan yang terbukti mencemari lingkungan.

"Kita kan sedang melakukan investigasi. Mudah-mudahan kalau hasil investigasinya sudah bisa diselesaikan, maka kita akan melakukan penindakan kepada perusahaan yang terkait," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(taa/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads