Prabowo Usul ASEAN Kirim Utusan Khusus Pantau Pemilu di Myanmar

Prabowo Usul ASEAN Kirim Utusan Khusus Pantau Pemilu di Myanmar

Wildan Noviansah - detikNews
Senin, 27 Okt 2025 04:04 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Foto: YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengusulkan agar ASEAN mengirimkan utusan khusus untuk memantau proses pemilihan umum (Pemilu) di Myanmar. Hal itu dilakukan untuk memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi di Myanmar.

"Utusan Khusus Ketua ASEAN dapat terus melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, dan pada waktu yang tepat, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi," kata Prabowo saat sesi retret Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia dikutip Senin (27/10/2025).

Prabowo mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi yang terjadi di Myanmar. Dia menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan berbagai krisis di kawasan, termasuk situasi di Myanmar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Krisis di sekitar kita terus menguji tekad kita, di kawasan kita, dan di antara sahabat-sahabat kita. Situasi di Myanmar masih menjadi keprihatinan yang mendalam. Kami mencermati perkembangan terkini, termasuk rencana penyelenggaraan pemilu pada Desember 2025," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Prabowo turut menyoroti implementasi konsensus lima poin yang terbatas meski telah disepakati hampir 5 tahun lalu. Menjelang pemilu di Myanmar, Prabowo menekankan agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.

"Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif," kata Presiden.

Selain isu Myanmar, Prabowo juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Dia mendesak persoalan yang terjadi agar diselesaikan.

"Saya mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Anwar dalam memfasilitasi dialog dan gencatan senjata. Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN, sebagai satu keluarga," imbuhnya.

(wnv/wnv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads