Anggota Komisi III Fraksi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyoroti terungkapnya transaksi narkoba mencapai Rp 120 triliun. Hinca meminta Presiden Joko Widodo turun tangan langsung dan membentuk satgas untuk mengusut kasus itu.
"Saya minta Presiden Jokowi turun tangan langsung karena ini soal besar 120 triliun (rupiah), bentuk satgas khusus yang dipimpin oleh Menkopolhukam. Ini kan jagonya nih ngejar-ngejar begini," kata Hinca kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Dia meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut di dalamnya. Hinca menyebut angka Rp 120 triliun itu bisa diambil alih untuk menambah APBN negara.
"Tapi harus ikut juga Sri Mulyani karena ini 120 triliun (rupiah) kalau keambil kan lumayan itu nambah di APBN. Hari ini APBN kita lagi nyungsep nah ini kan bagus ini ngejar BLBI," ujarnya.
"Nah ini juga ada Rp 120 triliun untuk apa kita buat PPATK kalau kerjaannya cuma kasih kertas begitu. Kalau orang Medan bilang begini, ada pun kau nggak ganjil, nggak ada pun kau nggak genap. Jadi kalau kau datang lapor-lapor gini kan nggak baik," sambung dia.
Hinca sempat meminta Kepala PPATK segera membuat laporan itu kepada Komisi III. Namun sampai saat ini laporan tersebut belum ada.
"Kesepakatannya kemarin itu dia kan berikan data besarannya, sampai kemarin saya cek, kepala PPATK katanya lagi susun lagi. Ini kan bingung juga dia yang mana yang mau dikasih. Okelah ke DPR itu sifatnya rahasia ya kita rahasiakan lah, penegak hukum nanti yang meneruskan tapi mengungkapkan angka Rp 120 triliun ini," ujarnya.
Bareskrim Bergerak Usut Transaksi Narkoba Rp 120 T
Perihal informasi transaksi narkoba Rp 120 triliun ini disampaikan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPAT) Dian Ediana Rae dalam rapat bersama Komisi III DPR, Rabu pekan lalu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(eva/aud)