Jakarta -
Kasus dugaan penipuan CPNS yang menyeret anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, dan suaminya Rafly N Tilaar makin ruwet. Kini muncul pihak ketiga yang mengaku sebagai korban penipuan CPNS yang melaporkan Agustina dan Karnu.
Agustina dan Karnu adalah orang yang melaporkan Olivia Nathania. Olivia telah buka suara dan membantah tuduhan penipuan.
Olivia bahkan menyebut Agustina dan Karnu sebetulnya bukan korban, tetapi bagian dari perekrut korban. Di sisi lain, dua orang melaporkan Agustina dan Karnu ke polisi dengan tudingan dugaan penipuan CPNS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua orang yang mengaku korban dari Agustina dan Karnu ini menyebut bahwa Agustina dan Karnu-lah yang menipu mereka. Mereka kini saling menunjuk hidung, mencari kesalahan satu sama lain.
Berikut duduk perkara kasus dugaan penipuan CPNS yang melibatkan anak Nia Daniaty itu:
Agustina-Karnu Laporkan Anak Nia Daniaty
Kasus ini pertama kali mencuat setelah Polda Metro Jaya menerima laporan dari Agustina dan Karnu. Mereka melaporkan Olivia Nathania atas dugaan penipuan CPNS.
"Total korban ada 225 orang. Orang tua Olly mantan penyanyi lawas dan pernah bersuamikan pengacara, inisial ND, dan untuk ibunya lagunya populer (berjudul) 'Gelas Kaca'," kata pengacara Agustina dan Karnu, Odie Hodianto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Agustina, yang merupakan mantan guru Olivia Nathania, menyebutkan saat itu Olivia meneleponnya pada 2019 dan menawarkan jasa terkait tes CPNS. Olivia, kata Agustina, menjanjikan bisa meloloskan keluarganya menjadi PNS.
"Malam hari dia chat saya tawarkan, 'Bu ada nggak yang mau masuk CPNS?' Saya bilang ada anak saya, bukan orang lain. Kata dia bisa karena sudah 4 tahun bawa ini. Saya juga tidak ada curiga apa pun karena bagaimanapun dia murid saya," tutur Agustin.
Agustina mengakui mengajak beberapa orang keluarganya untuk daftar CPNS 'jalur anak Nia Daniaty' ini. Sejumlah uang ditransfer Agustina ke rekening Rafly N Tilaar, suami Olivia.
Bukti-bukti Agustina dan Karnu
Agustina dan Karnu melaporkan Olivia Nathania bukan tanpa bukti. Mereka mengklaim punya bukti-bukti atas dugaan penipuan tersebut.
Selain bukti transfer uang, bukti lainnya adalah foto-foto dan video. Salah satunya adalah bukti video pelantikan bodong via Zoom Meeting yang menampilkan cuplikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Tadi BAP hari ini ungkap beberapa hal, pertama muncul video Anies Baswedan saat pelantikan virtual CPNS bodong. Kami tahu saat para korban diminta Olivia beli baju Korpri," kata pelapor, Fulan, didampingi pengacara Odie Hodianto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/10/2021).
Kemudian, Fulan juga menyerahkan bukti SK pengangkatan CPNS bodong ke polisi. Ada juga nota dinas bodong untuk penempatan pegawai.
Menurut Agustina, Olivia Nathania mengaku sebagai istri pejabat untuk meyakinkan korban. Olivia, kata Agustina, juga mengaku merupakan keluarga MenPAN-RB Tjahjo Kumolo dan hal ini telah dibantah langsung oleh Tjahjo.
Agustina dkk juga menyerahkan bukti foto dan video yang menunjukkan bahwa Olivia Nathania mengatur para korban.
Halaman selanjutnya, anak Nia Daniaty bantah tuduhan Agustina dkk
Simak Video: Pelapor CPNS 'Bodong' Anak Nia Daniaty Juga Ikut Dipolisikan
[Gambas:Video 20detik]
Anak Nia Daniaty Bantah Tuduhan Tipu CPNS
Anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, membantah tuduhan Agustina dkk. Olivia Nathania mengaku dirinya tidak pernah menawarkan tes CPNS, melainkan les CPNS.
"Perlu saya luruskan di sini, adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS, les ya kita bicaranya, bisa dicek nanti tempatnya ada," ujar Olivia kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021).
Olivia mengklaim les CPNS itu memiliki tenaga pengajar. Olivia mengaku menerima uang Rp 25 juta dari penyelenggara les CPNS tersebut.
"Pengajarnya pun ada dan memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang. Tetapi dengan nilai Rp 25 juta itu, digunakan untuk apa? Wajar saya punya untung dari situ, tetapi Rp 25 juta ini digunakan untuk les, untuk pengajar, sewa tempat, dll," katanya.
Olivia mengaku sudah ada 50 orang yang mengikuti les CPNS tersebut. Adapun biaya les CPNS itu dipatok Rp 25 juta per orang.
"Rp 25 juta per orang, untuk yang ikut 50 orang," tuturnya.
Anak Nia Daniaty Sebut Mantan Guru Bukan Korban
Olivia Nathania kemudian mengatakan bahwa Agustina bukanlah korban. Menurutnya, Agustina adalah bagian dari perekrut para korban.
"Pertama-tama di sini saya mau menjelaskan, Ibu Agustin ini sebenarnya bukan korban," kata Olivia Nathania kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021).
Oi mengatakan justru Agustina-lah yang merekrut para korban. Oi mengaku tidak mengenal para korban yang dimaksud.
"Dia (Agustina) yang merekrut orang-orang tersebut, karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan," ujarnya.
Anak Nia Daniaty Tunjukkan Bukti Transfer ke Agustina dkk
Kuasa hukum Olivia, Susanti Agustina, menyebutkan salah satu pelapor, yakni Agustina--yang juga mantan guru Oi--kerap menerima uang dari rekening kliennye itu. Susanti menyebutkan Agustina menerima uang dengan nominal mencapai ratusan juta rupiah.
"Ibu Titin (Agustina) menyatakan bahwa beliau tidak pernah menerima uang sepeser pun, namun kami memiliki bukti-bukti yang bertolak belakang dengan apa yang beliau katakan. Rekening BNI dengan nomor 024xxxxxxx atas nama Agustin Suartini faktanya sering kali menerima transferan uang dari rekening Oi," kata Susanti dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021).
"Sejauh rekapan kami, jumlahnya sampai Rp 215.500.000,- Jumlah rekapan ini hanya sebagian dari total transfer kepada Ibu Titin dari Oi. Bukti-bukti lain juga masih kami coba untuk kumpulkan," lanjut Susanti.
Pelapor, menurut Susanti, juga terbukti melakukan transfer uang ke sejumlah orang. Ia menambahkan pelapor meminta Oi yang melakukan transfer tersebut.
"Bukti-bukti lain juga masih kami coba untuk kumpulkan. Bukan hanya itu, Ibu Titin juga meminta Oi untuk melakukan transfer uang ke sejumlah orang yaitu ke Rekening Mandiri 103xxxxxxxxxx atas nama Karno Rp 20.000.000, Rekening BCA 166xxxxxxx atas nama Nur Anwar Al Anshar yang merupakan anak kandung Ibu Titin sejumlah Rp 118,000.000.- dan total rekapan lainnya yang sudah ditransfer oleh Oi lebih dari Rp 1 miliar," terangnya.
Baca di halaman berikutnya: kini muncul korban baru laporkan Agustina
Korban CPNS Laporkan Agustina dkk
Di tengah sengkarut CPNS yang melibatkan anak Nia Daniaty versus Agustina dkk, kini muncul laporan baru. Dua orang mengaku sebagai korban penipuan CPNS.
Dua korban, AR dan CS, melaporkan Agustina ke Polda Metro Jaya pada Selasa (5/10/2021). Keduanya mengaku telah direkrut untuk seleksi CPNS tanpa tes oleh Agustina.
"Kalau kemarin kan Agustin dan Karnu mengaku sebagai korban. Pada laporan ini kita mau sajikan fakta bahwa sesungguhnya klien kami adalah korban dari mereka," kata Cengly M Gurning selaku pengacara korban.
Dalam kesempatan yang sama, AR mengatakan bahwa Agustina-lah yang menjamin mereka berdua diterima sebagai CPNS. Bahkan Agustina diketahui menjanjikan AR dan CS diterima sebagai CPNS dengan peluang seribu persen.
"Beliau (Agustina) mengatakan begini, saya jamin 1.000 persen apabila teman-teman tidak terima jaminannya adalah PNS saya," ujar AR.
Keterangan AR pun dibenarkan CS. Dia mengaku semua hal terkait pemberkasan dan penerimaan dilakukan oleh Agustina.
"Intinya dia menceritakan ada CPNS jalur ini, akhirnya kita tergiur karena beliau adalah seorang CPNS," tutur CS.
Dari rangkuman berita ini, dapat kita ketahui ada tiga pihak yang terlibat, yakni anak Nia Daniaty, Agustina dkk, dan dua korban baru. Mereka saling menunjuk hidung dan laporan terbaru membuat Agustina dkk dalam posisi terjepit. Lalu, salah siapakah semua ini?
Penyelidikan Polisi
Sejauh ini, polisi telah memeriksa beberapa saksi dan korban atas pelaporan Agustina dkk. Polisi juga telah mengagendakan pemeriksaan terhadap Olivia Nathania, namun dia tidak hadir pada panggilan pertama.
Polisi menjadwal ulang pemeriksaan Olivia Nathania pekan depan. Olivia Nathania diharapkan hadir memenuhi panggilan polisi.
"Mudah-mudahan yang bersangkutan bisa hadir kedua-duanya," ujar Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Olivia Nathania sejatinya diperiksa pada Selasa (5/10). Namun ia dan suaminya tidak hadir dengan alasan belum siap mental dan sedang mengumpulkan bukti-bukti.
Yusri mengungkapkan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan korban dalam kasus ini. Yusri mengatakan pihaknya memerlukan keterangan terlapor untuk membuat terang dugaan pidana tersebut.
"Makanya kita butuh keterangan dari terlapor untuk bisa menjelaskan, karena pelapornya sudah semua, pelapornya sudah diklarifikasi dengan membawa bukti yang ada, kemudian beberapa saksi korban ada lima," kata Yusri.
Yusri mengatakan informasi yang diperoleh pihak kepolisian jumlah korban penipuan cukup banyak, namun sejauh ini baru ada lima orang.
"Walaupun informasinya banyak, tapi yang baru melapor ke sini ada lima, satu orang yang mewakili lima orang. Nah, ini yang masih kita tunggu, mudah-mudahan hari Senin nanti dua orang terlapor bisa hadir ya," jelasnya.
"Nah, ini yang masih kita tunggu, mudah-mudahan hari Senin nanti dua orang terlapor bisa hadir ya," tambahnya.
Polisi juga telah melakukan pengecekan ke gedung Bidakara, tempat terjadinya dugaan penipuan CPNS. Pengurus Bidakara juga dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini