Selain itu, terdakwa Adam meminta warga sekitar mematikan lampu rumahnya. Saat proses penangkapan itu, Iwan mengaku sempat melihat bayangan orang di dekat rumah terdakwa, tetapi kemudian terhalang oleh tembok sehingga tidak dapat melihat jelas, akan tetapi Iwan dan kawan-kawannya tidak langsung menyergap bayangan orang tersebut karena menunggu perintah terdakwa Adam. Sebab Adam berpesan kepada warga untuk menangkap hewan tersebut apabila sudah berwujud babi.
Sesaat kemudian, Iwan mengaku mendapat perintah terdakwa Adam untuk segera menangkap diduga 'babi ngepet' itu dengan kondisi telanjang melalui WhatsApp dari terdakwa ke rekannya, Adi Firmanto. Iwan mengaku tidak lagi memikirkan rasa malu karena warga penasaran ingin menangkap babi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasa malu sudah hilang karena posisi kita ya yang saya bilang tadi, rasa penasaran," kata Iwan.
Iwan mengaku dapat dengan mudah menangkap babi tersebut. Babi tersebut ditangkap dengan tangan kosong bersama 4 orang lainnya.
"Artinya manusia yang dimaksud atau perubahannya belum jadi 'babi ngepet' jangan keluar dulu (pesan terdakwa Adam ke warga). Hampir 1 jam kita menahan untuk pengintaian. Adi Firmanto (saksi) di WA oleh terdakwa bahwasanya 'sudah jadi semua' dan 'segera bergerak', artinya sudah tangkap, sudah di kejar, cuman kayanya babinya kaya puyeng gitu," katanya.
"Babinya kaya perjalanan jauh ya kaya habis disiram air, cuma ya karena tadi namanya kita ambisi untuk melakukan penangkapan, kita sudah bodo amat, tangkap saja dulu," imbuh Iwan.
Setelah babi tersebut ditangkap warga meletakkan babi tersebut dikurung di dalam kandang yang telah disiapkan di sekitar rumah terdakwa Adam. Kemudian keesokan harinya, warga lainnya berdatangan untuk menyaksikan hewan diduga 'babi ngepet'.
Selengkapnya halaman selanjutnya.