Pengakuan Agustin Tertipu Oi
Sebelumnya, salah satu korban bernama Agustin telah menceritakan awal mula kena tipu oleh Olivia Nathania. Agustin mengaku sebagai guru Olivia di bangku SMA.
Agustin menjelaskan bermula ketika Olivia meneleponnya pada 2019 dan menawarkan jasa terkait tes CPNS. Olivia, kata Agustin, menjanjikan bisa meloloskan keluarganya menjadi PNS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam hari dia chat saya tawarkan, 'Bu ada nggak yang mau masuk CPNS?' Saya bilang ada anak saya, bukan orang lain. Kata dia bisa karena sudah 4 tahun bawa ini. Saya juga tidak ada curiga apa pun karena bagaimanapun dia murid saya," tutur Agustin di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/9).
Tanpa menaruh curiga, Agustin kemudian mendaftarkan beberapa keluarganya untuk masuk PNS lewat jalur yang ditawarkan Olivia. Total ada 16 anggota keluarganya yang didaftarkan ke Olivia.
"Akhirnya saya bawa anak-anak saya, keponakan saya, sepupu-sepupu saya. Total ada 16 anggota keluarga saya tertipu. Satu orang bayar Rp 30 juta," ujar Agustin.
Kerugian Para Korban Rp 9,7 M
Sementara itu, pengacara para korban, Odie Hodianto menyebutkan korban dugaan penipuan Oi diperkirakan mencapai 225 orang. Total kerugian para korban mencapai miliaran.
"Total kerugian Rp 9,7 miliar," kata pengacara pihak korban, Odie Hodianto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Kasus ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Selain Oi, suaminya juga turut dilaporkan pihak pelapor.
(mea/mea)