Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris yang merupakan Dewan Syuro (Penasihat) Jamaah Islamiyah (JI) Abu Rusydan alias Thoriquddin di Babelan, Bekasi, pada Jumat (10/9) lalu. Abu Rusydan sebelumnya sudah pernah ditangkap Densus pada 2004.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan membeberkan alasan Densus menangkap Abu Rusydan untuk yang kedua kalinya. Ramadhan mengatakan Abu Rusydan menjadi sosok penting dalam perjalanan JI dari masa ke masa.
"AR terungkap menjadi simpul penting dalam perjalanan JI dari masa ke masa," ujar Ramadhan saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/9/2021).
Ramadhan menggambarkan Abu Rusydan sebagai sosok yang licik. Menurutnya, Abu Rusydan tidak terjun langsung di dalam keorganisasian JI usai divonis bebas supaya tidak terendus aparat.
"Tentu catatan panjang keterlibatan AR dalam JI menunjukkan kelicikannya. Bahwa dia dengan sengaja tidak menjadi bagian dari struktur organisasi JI. Tentunya hal ini dilakukan untuk menghindar dari endusan aparat," tuturnya.
Berdasarkan catatan Densus 88, Abu Rusydan adalah tokoh senior dalam JI. Abu Rusydan merupakan salah satu perumus Pedoman Umum Pergerakan Jamaah Islamiyah (PUPJI) pada tahun 1998 yang kemudian menjadi ruh utama dari metodologi amaliyah JI.
Dari PUPJI inilah Parawijayanto selaku amir (pimpinan) baru JI sejak tahun 2008, melakukan pengembangan metodologi pergerakannya dengan strategi penguasaan wilayah (Tamkin) Total Amniyah System Total of Solution (TASTOS) dengan orientasi melakukan jihad global.
Terpisah, Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan Abu Rusydan yang pernah dijebloskan ke penjara pada 2004 tidak membuatnya jera. Aswin menyebut anggota JI lain yang telah ditangkap Densus membocorkan bahwa Abu Rusydan menjadi salah satu titik sentral pergerakan JI.
"Penangkapan ini dilakukan setelah Densus 88 menemukan titik terang dari hasil penangkapan beberapa anggota JI sebelumnya yang menyatakan bahwa Abu Rusydan merupakan salah satu titik sentral dari pergerakan JI selama ini," terang Aswin.
Bahkan, kata Aswin, Abu Rusydan sering tampil di acara Syam Organizer. Diketahui, Syam Organizer merupakan lembaga yang diduga menjadi penyalur dana bagi JI yang berkedok sebagai lembaga kemanusiaan.
"Bahkan terbukti Abu Rusydan seringkali tampil dalam berbagai acara Syam Organizer, salah satu lembaga penampung dan penyalur dana bagi JI. Di mana beberapa pengurus dan donaturnya telah berhasil diurai dan ditangkap oleh Densus 88 beberapa bulan lalu," katanya.
Selengkapnya di halaman berikutnya
(isa/isa)