4 Fakta Aksi Komplotan Palsukan Pelat 'RF' Dibongkar Polisi

ADVERTISEMENT

Round-Up

4 Fakta Aksi Komplotan Palsukan Pelat 'RF' Dibongkar Polisi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 17 Sep 2021 08:00 WIB
Polda Metro Jaya membongkar pemalsuan pelat rahasia DPR hingga RF (Yogi Ernes/detikcom)
Polda Metro Jaya membongkar pemalsuan pelat rahasia DPR hingga 'RF' (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Polda Metro Jaya menangkap komplotan pemalsuan nopol khusus anggota DPR RI dan pelat rahasia 'RF', 'QH' dan lain-lain. Komplotan ini melibatkan seorang pegawai harian lepas (PHL) di kantor Samsat Jawa Barat.

Kasus ini terungkap setelah polisi mendalami laporan dari pihak korban. Korban kehilangan uang Rp 70 juga setelah memesan 2 buah pelat nomor kepada pelaku.

"Timbul kecurigaan, dilaporkan ke polisi. Pesanan pertama tidak benar, STNK-nya aspal. Kenapa data identitas asli dihapus sama dia, itu kemudian dimasukkan data sesuai data yang dipesan," kata Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/9/2021).

Berikut fakta-fakta terkait komplotan tersebut:

Korban Pesan Pelat 'QH' dan Nopol DPR

Kombes Yusri mengungkapkan korban memesan 2 buah pelat nomor yakni 'QH' dan nopol khusus untuk anggota DPR RI. Uang Rp 70 juta itu sudah ditransfer ke rekening pelaku.

"Pertama dia transfer Rp 50 juta untuk TNKB polisi (QH) sudah keluar. Tetapi yang (nopol) DPR belum keluar," katanya.

Pemalsuan terbongkar ketika korban mengecek pelat 'QH' di kantor Samsat. Rupanya pelat nomornya sudah terdaftar atas nama orang lain.

Mengaku Polisi

Kasus ini diotaki oleh TA yang mengaku sebagai anggota Mabes Polri. TA sendiri sebetulnya bekerja di sebuah bengkel dan berkenalan dengan korban di sebuah showroom mobil.

"TA mengaku anggota Polri dari Mabes Polri dan mampu menyiapkan STNK dan TNKB rahasia 'RF' dan DRP RI," imbuhnya.

TA mengaku anggota polisi dan menjanjikan korban bisa mengurus pelat rahasia, bahkan pelat khusus untuk anggota DPR.

Lihat juga video 'Gaya-gayaan Wanita Pamer Mobil Pelat Palsu Berakhir Diusut TNI-Polri':

[Gambas:Video 20detik]





Simak aksi tipu-tipu TA di halaman selanjutnya



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT