Seorang pemilik mobil Fortuner menjadi korban penipuan komplotan yang memalsukan nopol anggota DPR dan pelat rahasia 'QH'. Korban membayar Rp 70 juta untuk memesan pelat rahasia tersebut kepada para pelaku. Siapa sesungguhnya pemesan itu?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kasus ini terbongkar setelah korban melapor polisi. Hanya saja, Yusri tidak mengungkap siapa si korban ini.
"Sebenarnya masih dalami, tetapi betul dia ditawarkan pelaku kalau mau dapat nomor rahasia bisa (dengan iming-iming pelaku) 'karena saya anggota Polri, bahkan untuk nomor DPR juga bisa," kata Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/9/2021).
Yusri mengatakan korban sudah mengeluarkan uang Rp 70 juta untuk pesanan 2 pelat khusus, yakni 'QH' dan juga nopol khusus untuk anggota DPR untuk kendaraannya tersebut.
"Pertama dia transfer Rp 50 juta untuk TNKB polisi (QH) sudah keluar. Tetapi yang (nopol) DPR belum keluar," katanya.
Karena nopol untuk anggota DPR itu tidak kunjung diberikan, korban mulai curiga dan akhirnya melapor ke polisi. Terlebih, setelah dicek pelat 'QH' yang dia pesan ternyata bodong atau sudah dimiliki orang lain.
"Timbul kecurigaan, dilaporkan ke polisi. Pesanan pertama tidak benar, STNK-nya aspal. Kenapa data identitas asli dihapus sama dia, itu kemudian dimasukkan data sesuai data yang dipesan," paparnya.
Kenalan di Showroom
Awalnya korban berkenalan dengan pelaku di sebuah showroom mobil yang tidak disebutkan oleh polisi. Dalam perkenalan itu, tersangka TA mengaku sebagai anggota Polri dan menjanjikan bisa mengurus pembuatan nopol untuk anggota DPR RI dan pelat rahasia 'RF'.
"TA mengaku anggota Polri dari Mabes Polri dan mampu menyiapkan STNK dan TNKB rahasia 'RF' dan DRP RI," imbuhnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya
Lihat juga Video: Pemotor Jakarta Pinjam Pelat Orang Lain Demi Lolos Gage Puncak