Jakarta -
Tim DVI Polri kembali mengidentifikasi dua jenazah korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten. Jenazah itu bernama Mat Idris (29) dan Ferdian Perdana (28).
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan jenazah Mat Idris tercatat dengan nomor PM.003.PMJ/RSPolri/0011. Mat Idris diketahui beralamat di Jalan Bambu Apus, RT 06, RW 02, Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
"Tim DVI telah melakukan capaian-capaian. Dan hari ini, setelah rapat rekonsiliasi, tim DVI berhasil mengidentifikasi kembali dua jenazah," kata Ramadhan dalam konferensi persnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (11/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, jenazah Ferdian sesuai dengan nomor PM.0012.PMJ/RSPolri/0036. Ferdian diketahui beralamat di Jalan Pinang RT 02, RW 03 Kelurahan Pamulang Timur, Pamulang Kota, Tangerang Selatan.
Selanjutnya, Ramadhan menyebut kedua jenazah tersebut diidentifikasi berdasarkan medis. Saat ini sudah ada tujuh jenazah narapidana yang bisa diidentifikasi.
"Jenazah teridentifikasi berdasarkan medis, sehingga sampai hari ini jumlah total yang sudah teridentifikasi oleh tim DVI per hari Sabtu, tanggal 11 September 2021, sejumlah tujuh orang. Di mana rilis pertama 1, kemarin 4, dan hari ini 2," katanya.
Ramadhan menyebut masih ada 34 jenazah yang belum teridentifikasi. Dia menyebut pihaknya akan terus berupaya mengidentifikasi seluruh jenazah.
"Jumlah korban yang belum teridentifikasi sampai saat ini 34 orang. Tim terus bekerja dan kita tunggu hasil identifikasi berikutnya," ujarnya.
"Selanjutnya, untuk jenazah hari ini, pihak tim DVI akan berkoordinasi dengan pihak lapas, juga berkoordinasi dengan pihak keluarga korban untuk penyerahan kepada keluarga," tambahnya.
Kedua jenazah yang baru teridentifikasi ini dikenali melalui tato.
Selengkapnya di halaman berikutnya.
Teridentifikasi Lewat Tato
Polisi bersama tim DVI telah mengidentifikasi dua jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten. Jenazah atas nama Mat Idris (29) dan Ferdian Perdana (28) itu teridentifikasi melalui tato di badannya.
"Hari ini tadi ada yang sudah teridentifikasi seperti yang dijelaskan oleh Bapak Kabag Penum tadi, berdasarkan DNA Pak Mat Idris positif sama identik. Kemudian pemeriksaan medisnya ada hal yang sangat mendukung. Ini kalau kita di punggungnya ada tulisan tato yang sangat khas," ujar Sespudokkes Kombes Pramujoko dalam konferensi persnya di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (11/9/2021).
Pramujoko mengatakan tato tersebut memiliki ciri khas yang sulit ditiru. Dengan itu, pihaknya memastikan bahwa hal itu bisa dibuktikan dengan kuat.
"Ini tato bukan tato cetakan, tato yang dibuat manual, sehingga ini sangat sulit ditiru, sangat khas sekali. Oleh karenanya, ini sangat kuat sekali untuk identifikasi," ujarnya.
"Apalagi kasus ini adalah kasus close disaster, yang artinya tidak ada orang luar yang ikut jadi korban," sambungnya.
Begitupun, untuk jenazah Ferdian juga memiliki tato yang sangat khas. Pramujoko yakin tato tersebut sesuai dengan data antemortem yang diterimanya.
"Yang satu lagi DNA-nya belum keluar tapi pemeriksaan medical, kita sangat yakin karena khas lagi tatonya. Ini satu-satunya yang memiliki tato seperti ini, baik dari antemortem dan postmortem-nya juga satu," katanya.
Diketahui, sudah ada lima jenazah teridentifikasi yang sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan bertambahnya dua jenazah lagi yang teridentifikasi, totalnya menjadi tujuh yang telah teridentifikasi.
Berikut nama kelima jenazah yang telah diserahkan ke pihak keluarga tersebut:
1. Rudhi alias Cangak bin Ong Eng Cue (43)
2. Diyan Adi Priyana bin Kholil (44)
3. Kusnadi bin Rauf (44)
4. Bustanil Arifin bin Arwani (50)
5. Alfin bin Marsum (23).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini